Menurut Salam, sebagaimana lazimnya dulu, para pelarian Tiongkok datang ke
Ditambahkannya, dulu Klenteng Eng An Kiong tidak didirikan di jalan Martadinata seperti sekarang berada “Tapi ada didaerah Wiramarga dekat Pecinan Kota Malang. Baru pada tahun 1825 pindah kesini. Tapi ya begitulah siapa yang membangun, siapa yang merawat, catatanya tak jelas. Yang kita miliki sekarang hanya Prasasti yang berisikan nama-nama dimasa kini.” Tambah Salam Santoso.
Dalam kirab Akbar ini, peserta dari Puri Surya Majapahit, Jimbaran, Bali juga turut hadir. Dalam kesempatan itu juga, Sri Wilatikta Brahmaraja XI, ketua Penglingsir Puri Surya Majapahit juga mengikuti kirab dari start sampai finish. Pria yang cukup dipanggil Hyang Suryo ini menandaskan, ke ikut-sertaan Puri Surya Majapahit dalam acara ini adalah untuk mengingatkan agar manusia tidak melupakan Leluhurnya, termasuk mereka keturunan Majapahit.
“Keturunan Majapahit Leluhurnya juga dari Cina (Budha ) yang menikah dengan orang Jawa (Siwa). Jadi saya adalah Siwa-Budha. Sri Brahmaraja I atau Hyang Wisesa menikah dengan Li Yu Lan yang kemudian dikenal dengan Indreswari (Dara Jingga). Di kemudian hari Indreswari mendapatkan gelar Ratu Mas Megelung. Berturut-turut mereka mempunyai keturunan yang membesarkan Majapahit.
Mengapa sekarang Sri Wilatikta Brahmaraja XI lebih banyak tinggal di
Sebagaimana umat Tri Dharma, para keturunan Majapahit ini jangan melupakan “Leluhurnya”. “Siwa- Budha di Majapahit bisa menyatukan Nusantara yang berperan tentu para leluhur kita jadi jangan lupa bahwa Leluhur kita satu yakni Majapahit”. Ujar Sri Wilatikta Brahmaraja XI seraya mengucapkan keprihatinannya.
Ditambahkan, "bukan hanya Hindu, Budha yang boleh sembahyang di Pura Majapahit, tetapi semua dari pemeluk agama manapun karena kalau dilihat Majapahit bukan Agama tetapi pelestarian Budaya, jadi jangan di salah artikan mengenai pemahaman pengertiannya”.tambah Hyang Suryo Wilatikta Brahmaraja.
Dalam kirab kali ini, Puri Surya Majapahit membawa Kiem Sien Dua yaitu Dewi Kwan Im tangan seribu dan Siwa Parwati tangan seribu. Anggota Puri Surya Majapahit ini tidak saja dari Bali tetapi ada yang jauh-jauh datang dari
0 Suara Gemuruh to “RITUAL DAN KIRAB BUDAYA”
Posting Komentar
Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.