PATUNG ITU FOTO LELUHUR

  

Suatu kejadian peristiwa yang terjadi di Trowulan sebagai pusat Kerajaan Majapahit yang akhirnya dikenal sebagai kawitan Pusat leluhur Majapahit yang adat dan budayanya lestari di Bali  (BIARPUN DIKLAIM HINDU YANG MUNCUL DAN BARU DI SAHKAN TAHUN 1961 ini terbukti didalam lontar-lontar  serta kitab-kitab masa Majapahit dan sebelumnya tidak ditemukannya istilah Hindu ataupun yang berbau Hindu India)  jadi oleh para sentananya baik yang masih memegang adat dan budaya leluhur sesuai dengan bunyi lontar "SIRA MPU KUTURAN INGARAN MPU RAJAKRETHA MAHYUNTA ANGGAWE PARAHYANGAN SANE KAGAWA WIT MAJAPAHIT KAUNGGAHAN RING BALI KABEH" Jadi untuk adat Majapahit dan pemahaman tentang adat dan budaya Majapahit bisa dilihat di Bali  prakteknya dan masyarakat Jawa yang keJawan atau Kejawen yang melaksanakan adat-adat dan mempraktekan budaya Majapahit (didalam kitab Negarakertagama belum dikenal istilah Hindu  yang baru diberi label/titel agama pada tahun 1961 tapi Majapahit Kasyaiwan dan Kasogatan atau dikenal Siwa Buda ritual keleluhur) tetapi untuk lebih mendetail penjelasan dari PUSAT INFORMASI MAJAPAHIT TROWULAN di Pura Majapahit Trowulan utara Kolam segaran Jl. Brawijaya Dara Jingga 13-16 tembus Sabda Palon no 06 yang memberikan kasunyatan pada kawula diseluruh Nusantara terutama kawula di Trowulan, bahwa PURA MAJAPAHIT TROWULAN itu melestarikan adat dan budaya leluhur Majapahit bukan agama yang dimport semua. Bahkan untuk di Trowulan sebagian besar masyarakatnya tidak mengerti dan menghargai adat dan budaya leluhur Majapahit. Seperti kasus di desa Temon hanya karena provokasi sang ketua yang mengerti adat dan budaya akhirnya membawa massa menjadi bodoh (Jahilliyah) dan masyarakat Trowulan tidak mengerti dengan filosofi budaya leluhur bahkan PURA MAJAPAHIT TROWULAN di larang berkegiatan dan ritual dalam bentuk apapun berdasarkan SKB dan perda kabupaten  Mojokerto tanpa alasan yang jelas dan tidak berdasar aneh tapi nyata.

Ketakutan para Dajjal kembalinya jati diri bangsa Nusantara. Untuk itu sentana (keturunan Majapahit di Trowulan), ingin memberikan penjelasan tentang ini dan siap untuk membuka mata hati dan mata batin bagi yang tidak kenal budaya Majapahit (Kejawen) dan kawula di Trowulan yang ingin tahu tentang adat dan budaya Majapahit.

Adalah Raden Hari Susanto, Raden Rahmat Arif Safi`i (Arik), Raden Khusaini, Raden Jawahir  (Ketju) , Raden Ayu Siti (Nyonya Ghofir), RM.Atarif (Umbar) yang sangat getol ingin memberikan pengetahuan ini supaya sebagian masyarakat Trowulan dan sekitarnya paham dan mengerti budaya dan filosofinya di Pura Majapahit Pusat Trowulan supaya tidak antipati dengan budayanya sendiri yang bukan import sehingga paham budaya sendiri dan tidak "ngepruki" peninggalan leluhurnya

  1. PATUNG ITU FOTO LELUHUR, pada masa Majapahit dahulu foto itu belum ada. Mr. Kodak belum lahir mister Handycam belum muncul. Jadi untuk mengabadikan leluhur maka dibuatlah foto yang terbuat dari batu yang dipahat berbentuk manusia yang disebut patung, juga dari tanah liat dan keramik yang cara pembuatan ilmunya dari Cina karena memang leluhur Majapahit itu memang manusia dan ini terbukti masyarakat Trowulan pada umumnya adalah pematung yang handal. Dan bukti lagi untuk sebagian orang Islam di Trowulan sangat tidak tahu dengan Patung atau Arca yang dipakai sentana (keturunan Majapahit) adalah Pratima atau patung peninggalan leluhur, bahkan ada yang menganggap patung itu berhala atau musyrik, padahal patung itu adalah foto leluhur pada jaman itu karena foto belum ditemukan.
  2. Sebenarnya tidak ada pebedaan antara Islam yang dianut sebagian masyarakat di Trowulan dengan adat budaya Majapahit (Kejawen). Kalau orang Islam di Trowulan meninggal otomatis dibuatkan makam dan diberi tanda berupa batu nisan (maesan atau patok kuburan), dan setiap hari jum`at legi disekar dengan kembang yang di adat Arab memang tidak mengenal budaya "nyekar". Jadi budaya nyekar adalah budaya asli Majapahit seperti yang dilakukan oleh Nurhidayati cucunya Mbah Ali yang berbakti pada leluhurnya pada setiap Jum`at legi  selalu nyekar ke makam leluhurnya dan  ke makam Troloyo, juga semua memakai budaya Kejawen. Makanya apabila ada orang Islam yang nyekar kekuburan disebut Islam Majapahit atau Islam kejawen maksudnya adalah orang Islam yang masih memakai adat Majapahit atau Kejawen adat asli yang tidak diimport, kenapa anti dengan Majapahit atau Pura Majapahit pimpinan Hyang Suryo seperti Karyono CS ?????. Juga adat lainnya seperti Tingkepan, bayi mudun lemah, ruwatan, metik pari nang sawah karena memakai cok bakal dan lain-lain yang dulu masih banyak disaksikan sekarang hampir atau sudah musnah karena sudah berganti dengan adat Arab yang tidak kenal Tingkepan, nyekar dan cok bakal serta lainnya. Itulah pemahaman ajaran Arab memberangus adat kejawen padahal sebagian masyrakat Trowulan masih memakai adat tersebut, ini realita nyata dan kasunyatan.
  3. Dan apabila untuk keturunan Majapahit leluhurnya meninggal itu dibakar atau diaben atau dikremasi atau dimokswakan akhirnya abunya dilarung ke Luat atau ke Sungai dan rohnya dibuatkan Kuburan atau rumah yang disebut Candi dan diberi "tetenger" atau tanda berupa patung atau foto yang juga direliefkan (hiasan dinding Candi). Jadi Candi adalah minangka tempat  atau makam leluhur yang pada hari Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, nyekar leluhurnya adalah ke Candi .Contoh  Pura Majapahit Trowulan adalah tempat leluhur Majapahit di Candikan jadi tidak ada hubungannya dengan agama.
Inilah sedikit penjelasan dari kami tentang Pura Majapahit Trowulan dan kegiatannya tidak ada yang dirahasiakan. Untuk dipahami bagi yang tidak mengenal budaya Majapahit dan dilestarikan untuk generasi Nusantara sebagai jati diri bangsa terlihat dari luhurnya "tingginya" budaya bangsa itu sendiri. (R.Sisworo Gautama)


    MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

    Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

    13 Suara Gemuruh to “PATUNG ITU FOTO LELUHUR”

    Untuk Anonymous semua;

    Untuk berbicara tentang Ketuhanan itu hanya dipakai kebiasaan membela diri, seakan-akan apa yang dilakukan diridoi Tuhan dan Tuhan sebuatan banyak sesuai dengan kitabnya masing-masing yang ditinggalkan atau diimport sejarahnya dari luar Nusantara. HINGGA Dajjalpun memakai Islam untuk tegakkan kekerasan harus paling benar dan benar sendiri sehingga nama Tuhan lainnya seperti Allah, Hyang Widhi, Kang Moho gesang dll dianggap Tuhannya orang kafir menurut buku arab dan semestinya dihapuskan dari muka bumi (Dajjal berkoar-koar pas unjuk rasa seakan-akan dibackingi Tuhan yang bernama Allwoh atau Alloh)...salah siapa ini...Jadi kalau berbicara Ketuhanan jelas tidak ada habisnya...mati dulu baru bisa...

    Tentang lebih bijaksana itu hanya kehendak penguasa dan yang berkuasa sekarang adalah Dajjal-Dajjal wajah pribumi berotak arab jahilliyah 1000 tahun yang lalu yang senang memperbudak lainnya berdasarkan buku arab yang sudah diselewengkan oleh sebagian besar rakyat Indonesia dan pejabatnya karena takut dengan mayoritas katanya padahal dajjal yang asli cuma satu, pincang lagi (deglok hingga bisa somasi presiden bila tika kembali kesareat arab...sejarahnya mundur kenegeri padang pasir 1000 tahun lalu)...

    Majapahit memang lagi mencari musuh...kira-kira Andakah yang pertama memusuhinya...atau ingin menjadi musuh Majapahit yang kedua setelah penutupan PURA/KERATON MAJAPAHIT TROWULAN tahun 2001..Silahkan dicek kekuatannya...langsung ke Utara kolam SEGARAN....

    Orang Padang bilangnya tidak begitu ...justru yang goblok itu Anda...Menegakkan benang basah sangat mudah tinggal dikaitkan dengan layangan (layang-layang).....

    Kalau tidak pada tempatnya mari kita debat diforum umum atau bebas di TV atau dimana yang penting jangan ditimur tengah Arab yang suka perang dan bantai sesama tanpa mau damai (harga diri kali)...karena dimana ada Islam disitu pasti ada perang sesuai ayat bukunya...SENANG PERANG DAN CARA BAGI HASIL RAMPASAN PERANG (bisa dicek sendiri di suratmu jangan Arabnya tok dibaca tapi bahasa Indonesianya ya...karena anda mungkin orang Indonesia bukan orang arab...) Nantinya supaya mengerti dan memahami hingga manggut2 dan kembali bangga menjadi keturunan Nusantara yang kitabnya/bukunya tidak disebutkan perang tapi gemah ripah loh jinawi , PANCASILA, BHINNEKA TUNGGAL IKA, CINTAI TANAH AIR SEJARAH DAN BUDAYANYA...INI BERKATA SEPERTI INI KARENA DIOTAK-ATIK TERUS...PADAHAL PURA MAJAPAHIT TROWULAN TIDAK PERNAH NGOTAK-NGATIK SARA BISA DISURVEY....MENGERTI BOCAH-BOCAH....Sampai disediakan tempat komentar 2 Pro dan Kontra...Njeplak cangkeme dan Pro Kebangkitan Nusantara mengangkat harkat dan martabat bangsa sesuai ramalan dan dibuktikan ditemukan banyak peninggalan Masa Majapahit berupa Candi apakah itu masih belum bisa memelekan bocah-bocah semua yang asal njeplak tapi tetap dihargai karena itu memang Hak asasi manusia untuk bernjeplak ria....ingat...semua bisa dicek di PURA MAJAPAHIT TROWULAN utara kolam segaran ...You Know....yang ngajak perang dan ngajak musuhan tadi dikomen bawah!!

    Admin mengatakan...
    on 

    hidup majapahit

    Anonim mengatakan...
    on 

    Memang sulit membedakan mana dajjal india dan mana yang katanya majapahit. Mengapa sulit? soalnya seluruh getaran hidup dan tulang belulang dan aliran darahnya sudah seirama dengan dajjal india. Sudah menyatu padu kecuali wajah dan bentuk fisiknya. Proses penjajahan dajjal india sedemikian massif dan lama dan berproses menjadi "asli". Wajar jika manusia jawa macam ini mengklaim paling asli senafas dengan dajjal india (meskipun ditolak dengan mengatakan bahwa jawa majapahit adalah syiwa-buda, bukan hindu dan bukan pula budha dari tanah dajjal india).

    Padahal untuk sekedar tahu benda macam apa itu syiwa budha, cukup tanya sama profesor google atau professor yahoo, maka akan disuguhkan berbagai info tentangnya. Gampang. Dan bisa ditarik kesimpulannya, meski tak sama namun serupa, budaya majapahit kala itu mau tidak mau merupakan wujud dajjalisasi india di ranah jawa. Untungnya tidak sampai menjadi dajjal jawa.

    Hal serupa juga telah, sedang dan akan terjadi pada dajjal arab. budaya dajjal arab telah, sedang, dan akan "menjadi asli" nusantara. Satu hal fakta yang tidak bisa diingkari adalah sekitar 90% rakyat jawa dan nusantara menerima dajjal arab menjadi identitas baru. Sekali lagi, serupa tapi tak sama. Ada hal yang sama dengan dajjal arab, ada yang tidak.

    Keaslian memang tidak bisa dilihat dari satu titik sejarah saja. kalau mau dilacak lagi, yang lebih asli lagi ya mestinya yang dahulu kala sebelum ada majapahit, sebelum ada kerajaan kalingga dan seterusnya. Pasti berbeda budayanya. Apa kebudayaan kalingga sama dengan majapahit? kalo sama ya statis namanya.... Padahal kebudayaan itu senantiasa berubah mengikuti perubahan diri manusia sipencipta budaya.

    Salam dari:
    Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

    NB: negara hebat sekelas majapahit kok kalah sama saudagar padang pasir.

    Anonim mengatakan...
    on 

    Dengan Kelicikan...yang memang watak dajjal arab...membantai orang jawa dengan cap kafir....itulah ajaran yang benar dan paling benara sendiri...dan pengikut fanatiknya juga hebuuat...ngoyot....hingga...juga bisa jadi anti dengan adat dan budaya sendiri...

    NB MERASA PALING BENAR SENDIRI....

    Anonim mengatakan...
    on 

    he he he.. kalo gitu sama-sama donk...dajjal arab kan sudah menjadi identitas dan budaya sendiri... telah menggantikan bidaya dajjal india. Berlapang dadalah kalian, orang jawa telah memilih identitas baru dengan mengadopsi dajjal arab.

    Budaya sendiri itu bisa diciptakan Bung! Selalu berlindung di balik "Budaya sendiri", "Budaya asli" dan lain sebagainya, untuk menutupi keengganan kalina untuk bergerak maju. Manusia Jawa yang begini inilah yang menjerumuskan jawa. ketika menyadari semuanya, barulah berkata dan mengeluh : "Oh.. wong jawa wis ilang jawane".

    terang saja "wong jawa wis ilang jawane" karena patokan jawa adalah definisimu. Jawa yang 7 abad lalu mau dipaksakan untuk mendefinisikan jawa abad kini, ya gagal.

    Jawa tetap ada dan senantiasa ada, yang berbeda cara pandang terkait dengan budaya. Budaya itu senantia berubah: "meninggalkan yang lama yang buruk dan mengambil yang baru yang baik". Itulah kebudayaan.

    jadi jangan salahkan manusia jawa yang menyerap budaya asing yang dianggap lebih baik semisal dajjal arab. Interaksi dengan dajjal arab akan membentuk budaya 'asli" baru yang juga Jawa.

    Jika dipaksakan mengikuti definisi kejawaan menurut kalian, maka hampir 90% manusia jawa sudah tidak nJawani. Dan saya turut berbangga menjadi orang yang sudah tidak njawani lagi.

    Wahai orang yang mengaku paling asli Jawa... bangunlah dari hipnotis dajjal India. Jawa telah berubah...

    Jangan kecil hati dan berhati sempit. keruntuhan suatu imperium tidak hanya dialami oleh majapahit. Oleh romawi, yunani,, persia dan bahkan imperium islam di pangung sejarah...

    Salam dari:
    Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.

    Anonim mengatakan...
    on 

    NB:
    Kalo memang ajaran dajjal arab bermasalah, rasanya gak akan sampai 90% manusia jawa menjadi pengikut dajjal arab. Aku yakin manusia jawa bukanlah manusia bodoh yang begitu saja mau menerima ajaran dajjal yang bermasalah. Sebanyak 90% kok bodoh semua gitu lho.

    Sehingga, sekalipun dicap kafir pun gak akan terpengaruh. Dasar kalian saja yang picik dan sempit hati. Mestinya, majapahit mampu donk membimbing rakyatnya supaya tidak terpengaruh dajjal arab. Apatah lagi mereka cuma saudagar dari padang pasir...

    Salam dari:
    Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.

    Anonim mengatakan...
    on 

    Perlu diketahui:

    Orang ikut Islam itu karena banyak hal,
    Ketakutan dicap kafir dan musyrik.
    Lingkungannya sudah tidak ada kebebasan jadi nantinya tidak diterima kalau bukan Islam.
    Urusan adminitrasi selain Islam sulit.
    KTP Keristen, Hindu atau Budha itupun harus berada didaerah tertentu.
    Daripada tidak punya identitas akhirnya supaya mudah (kadang aparat desa tertentu mempersulit KTP selain Islam).

    Akhirnya banyak Islam hanya di KTP saja. Ini faktanya bisa ditelusuri...hanya bila ada pejabat atau pemilihan KTP Islam ini SANGAT mudah dibuat...Apalagi sebangsa Nordin Mtop(tewas) malah dapat jatah. bini dan duit. Inilah bukti ketakutan dengan Arab bila sareat tidak diterapkan..

    Coba KTP kolom agama dihapus...pastinya rakyat senang 9seperti paspor dan data hanya Arab dan Indonesia saja KTP ada agamanya) ini supaya bila terjadi kisruh bisa disewpping mana yang kafir KTPnya dengan yang Islam...semoga pemerintah membaca ini...ketakutan dengan kerajaan arab yang nota bene kerajaan Alloh supaya bisa terus setor duwit ONH ke sana...Salam Rahayu untuk semua...kasihan bangsa Jawa dan lainnya tidak punya identitas dan jati diri...sebagai wong Jowo yang ingin melaksanakan adat dan budaya jawa harus diembel-embeli dengan mantra Arab...supaya kelihatan Islamnya...muslim mungkin masih lebih baik...memang ada yang mengatakan beda Islam dengan Arab...kalau begitu bahasanya diganti saja dengan bahasa Jawa...Suwun

    Anonim mengatakan...
    on 

    Belum lagi tindakan pasukan Alloh dengan Jihadnya seperti FPI FUI dan lain-lain Ansor juga banser juga yang senag gebukin yang dianggap tidak Islam arab....adalagi pahlawan Jihad tegakan sareat hingga bawa bom, pedang atau klewang (1965 terbukti punden-punden dihancurkan) saksi warga Trowulan Jati sari

    Anonim mengatakan...
    on 

    Makanya Islam berkembang dengan disisi lain kebengisan...karena fakta ada Islam juga ada perang Jihad...lihat saja kenyataannya...Damai itu kan karena aorangnya memang seneng damai kalau ajarannya /wuih..eh...eh...Jihad Euy...kafir euy...musyrik euy..hingga mayoritas Islam hanya KTP euy...mana yang bener-bener ya FPI iTU euy...gebukin orang !> Kumahak damang Kang Jawa !.

    Anonim mengatakan...
    on 

    hahahahaha.. para anonim di atasku...

    hanya dicap kafir kok takut?????? sistem kepercayaan macam apa kalau dibilang kafir kok takut. Hanya orang islam saja yang dicap "kafir" menjadi takut, karena makna kafir itu adalah non Islam. Maka wajar, orang Islam dibilang kafir menjadi takut atau marah. Lha, kalau kalian para anonim merasa takut dicap kafir, artinya kalian Islam donk?????

    Otak koplo berpikirnya picik.

    Soal perang, Bung.... Jaman majapahit pun terjadi peperangan, pertumpahan darah, intrik, penjajahan, dan lain sebagainya... Apa kalian tidak sadar bahwa sejarah bapak moyangmu penuh dengan intrik dan pertumpahan darah????

    Ingat Ken Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung dan seterusnya hingga ke anak keturuannya??? ya, darah dan pembunuhan serta balas dendam.

    Ingat perang bubat? ingat perang paregreg, Pembrontakan Nora, Kuti, dll???? darah semua!

    Begitu kok telunjuk kalian rame-rame mengarah ke arab. Sejarah Jawa itu diawali dan diwarnai dengan darah!

    Lagi pula, Majapahit itu kan imperium besar... kenapa kalah dengan para pedagang???? apakah para pedagang membawa armada tempur dari padang pasir??? apakah para pedagang padang pasing menyerang dengan kekuatan senjata dari pasukan beribu-ribu kuda, onta, dan lainnya?

    Dari segi itu saja ada dua hal kekalahan besar Jawa: (1) kekalahan fisik (kekuatan kerajaan) dan (2) kekalahan sistem kepercayaan.

    Duh, kasiannya.. pantesan aja sekarang meerintih-rintih.. memelas, merengek-rengek.... sambil bermimpi akan kembali ke kemegahan masa lalunya..... hmmm.. benar-benar menegakkan benang basah!

    Mengharap hujan turun dari langit, air di tempayan di tumpahkan!

    hahahahahahahahahaha (terpingkal-pingkal sambil guling-guling...)

    Salam dari:
    Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
    Jawa penganut dajjal Arab
    Betapa harumnya ketiak Arab (hahahahahahaha)

    Anonim mengatakan...
    on 

    BUKAN NYA YG MEMBANTAI TANAH JAWA ITU BELANDA VOC YA..? Sejak jaman majapahit COMPENI KAN DAH MASUK NUSANTARA!

    BACA SEJARAH JANGAN SETENGAH2
    Candi perambanan ,candi borobudur yg jagain siapa klo bukan muslim,,
    KLO AGAMA NGRUSAK BERARTI DARI AWAL!
    Dr jaman HINDU-BUDHA-ISLAM-KRISTEN+ itu pilihan masyarakat jawa mau agama apa .
    yg ngrusak budaya itu orang barat COMPENI..
    INGAT YG JAJAH NUSANTARA ITU BELANDA VOC COMPENI,

    Klo anda bilang ISLAM buruk anda HANYA ada kebencian dalah hati anda saja, itu tidak relevan!

    Jogja dan surakarta bukti nyata Islam toleransi dan tetap berbudaya JAWA.!!

    SAYA PIKIR POSTINGAN ANDA HANYA PROFOKASI MURAHAN SEMATA!!
    5f, gan di bayar berapa lu ama orang asing buat profokasi

    Anonim mengatakan...
    on 

    SEBAIK NYA ANDA JANGAN JD ANTEK NEGARA PERSEMAKMURAN,
    ANDA PUNYA PENGETAHUAN BUDAYA ANDA BISA JD PELESTARI! Ingat SEJARAH YG PALING OTENTIK ITU BUDAYA?
    Jangan TULISAN CETAKAN PENJAJAH BARAT DAN EROPA KAU JD KAN IMAN!!

    MALU KALI GAN ! JAMAN SEKARANG ADA PUTRA INDONESIA JD KAKI TANGAN PENJAJAH EROPA DAN BARAT!
    Noh liat Freeportt, noh liat Cepu! Dll. Noh liat Timor lestee sekarang di kuasai siapa!!

    Anonim mengatakan...
    on 

    Awas darah tinggi semua kumat hihihi

    Anonim mengatakan...
    on 

    Posting Komentar

    Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
    tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
    baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
    Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.