HIKMAH PENUTUPAN TROWULAN

Penutupan Pura Majapahit Trowulan tidak menyurutkan Hyang Bathara Agung Sri Wilatikta Brahmaraja XI pimpinan Puri Surya Majapahit untuk terus berkiprah. Kini beliau bebas turun ke jalan memenuhi undangan dari Keluarga Besar Majapahit Nusantara untuk kirab dimana-mana untuk menyuarakan pelestarian budaya Pemersatu Bangsa. Makna dari semua yang terjadi atas penutupan di Pura Majapahit Trowulan ternyata membawa Hyang Bathara bebas untuk kemana–mana dan berkunjung atas permintaan atau undangan para fans / pengagum kerabat Majapahit beserta benda–benda peninggalannya. “Saya ambil hikmah positifnya saja karena masyarakat masih banyak yang menghendakinya”. kata Hyang Brahmaraja. Jutaan benda peninggalan Majapahit adalah aset seluruh Bangsa dan bukan milik Agama tertentu “ ujar Hyang Suryo yang ber-Abiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI (Raja Majapahit 9 dari generasi ke-11). Sebagaimana diketahui Pura Majapahit di Trowulan yang dijuluki Pura Pancasila sama sekali tidak ada kaitanya dengan Agama tertentu tetapi sarana/wadah daripada pelestarian budaya. Maka tidaklah benar jika kegiatan di Pura Majapahit di hubung – hubungkan dengan kegiatan untuk mempengaruhi para pengunjung untuk memeluk Agama tertentu. “Saya menolak jika dikatakan ingin meng-agamakan orang. Saya sendiri bukan hindu, bukan Islam dan bukan Kristen, bukan pemeluk Agama apapun. Saya ini penganut Siwa Buda”. tuturnya. Karena bukan merupakan kegiatan Agama maka tema Budaya pemersatu bangsa menurut Hyang Brahmaraja sangat tepat dalam pameran budaya yang di gelar di Lake View Hotel yang dipromotori Bapak Ketut Putra Nata S.Par dan masyarakat yang mengatas namakan Bali Aga. Kerinduan untuk berjumpa dengan sanak keluarga para kerabat diseluruh Indonesia yang sejak dahulu dipendam baru dapat diwujudkan dengan adanya penutupan Pura Majapahit Trowulan. Kini Brahmaraja bebas turun kejalan-jalan untuk mengadakan Kirab dan menyatu dengan rakyatnya, Beliau selalu menyelipkan pesan-pesan luhur terutama agar semua elmen bangsa kembali mengingat para leluhurnya demi keutuhan bangsa, persatuan dan kesatuan sebagaimana yang pernah diraih kerajaan Majapahit ini merupakan suatu contoh daripada penguasa yang sangat memperhatikan rakyatnya dan budayanya, ini terbukti dengan diterimanya beliau di semua lapisan masyarakat yang bersimpati atas kepemimpinan beliau dan kasih sayangnya sampai-sampai ada yang menginginkan untuk menjadi Presiden RI tapi Brahmaraja adalah simbol Nusantara simbol Raja, arab saja ada rajanya , Tapi SIAPA yang berani mengaku Raja Majapahit ??. karena masyarakat sudah muak dengan kondisi yang ada seperti sekarang. “Saya adalah terkecil dari yang kecil dan Saya adalah yang terbesar dari yang besar” .Sabda sang Pandito Ratu. Bali sebagaimana penilaian sejumlah Sepiritualis merupakan perwujudan dari keutuhan adat dan budaya Majapahit. Hanya Balilah yang hingga kini tetap berpegang pada adat dan budaya warisan Majapahit sehingga kehidupan masyarakatnya selalu tentram dan damai. Kehidupan masyarakat Bali yang kukuh memegang dan menjalankan adat tradisi dan budaya leluhur maka segala bencana alam, konflik, penyakit yang menyerang tanaman tidak pernah terjadi tidak seperti di pulau Jawa. Seperti bunyi lontar bali “Sira Mpu Kuturan, Ingaranan Mpu Rajakretha Mahyuntha Anggawe Parhyangan Kabeh Sane Kagawa Wit Majapahit Kaunggahan Ring Bali Kabeh” kini dengan adanya penutupan dari pada Pura Majapahit di Trowulan terbukti seperti bunyi Lontar tersebut di pindah ke Bali. Banyak sekali hikmah, yang dihasilkan penyerbuan oleh Imam Karyono takmir Masjid Campa bersama dalangnya yang buta hukum dan oleh surat keputusan bersama menteri yang menutup Pura KAWITAN Majapahit Nusantara salah satunya bencana alam yang terjadi sekarang sesuai dengan ramalan. Dan warung sekitar Puri banyak yang tutup. Hikmahnya lagi Berdiri Pura Ibu Majapahit Jimbaran yang megah, unik, sakral dan tertinggi di Indonesia. Terima kasih Karyono dkk, Nusantara dan Pancasila ada di bawah telapakmu yakni sariat ARAB. Toleransi yang diberikan oleh umat yang ada di Bali, karena sangat menghargai leluhurnya dimana dengan adanya adat sesajen yang diberikan untuk ibu pertiwi kita mendapatkan berkah dari tanah air, tidak seperti di Arab yang menghasilkan padang pasir. Dari kasus Trowulan, Umat Hindu di Bali (dicanangkan th 1961) sesuai pernyataan Ida Peranda Manuaba, inipun bentukan pemerintah arab untuk memecah belah / mendiskriminatif umat di Bali supaya mengecil).Umat hindu Bali harus dewasa dan berani bersikap, jika umat hindu terus polos dan “manut-manut wae”hanya tinggal menunggu waktu akan mengecil dan pada akhirnya habis.
NB; Bali adalah Majapahit, semua yang diterapkan di Bali berasal dari Majapahit bukan dari India Biarlah Bali di kasih lebel Hindu Toh Prakteknya adalah Siwa Buda yaitu ke leluhur Kawitannya biarpun di tuntun ke India ataupun Ke arab, keturunan Majapahit ini tetap memuja Leluhurnya atau orang tuanya di merajan masing-masing. Pertanyaanya , “ Beranikah atau maukah menteri Agama dan menteri Dalam negeri membuat SK pembekuannya andai umat hindu menyampaikan keluhan-keluhan tempat ibadat non hindu atau mushala-mushala atau masjid yang banyak bertebaran didesa-desa ?”.

MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

12 Suara Gemuruh to “HIKMAH PENUTUPAN TROWULAN”

Sayang Raden ..... Camat Trowulan yang pernah mem-PLANG rumahnya Hyang Brahmaraja keburu tewas mengenaskan, jadi tidak tahu kebesaran BRAHMARAJA menerima mahkota, keraton Majapahit Bali berdiri megah, warung-warung nasi disekitar Pura juga bangkrut, Sayang.....sayang mudah2an arwahnya di terima oleh Alloh swt. Di pendam di pasir-pasir yang gersang,atau mungkin mendapatkan ganjaran karena menutup tempat leluhur yang Pancasilais...Hingga sekarang para Caleg mendapat PR untuk narik wisatawan.Padahal dulu raden ya..Pura / Keraton Majapahit Trowulan banyak sekali menarik wistawan hingga masyarakat sekitar kantongnya berisi uang sekarang kan Dluwang, juga Hartawan di suruh PURBAKALA mengukur Puri /Griyonya Hyang untuk alasan menggusur juga tewas,,, takdir...takdir kog malah dia di ukur di bikinin lobang kuburan 2 meter. ngukur leluhur malah diukur di bikinin lobang nanam mayatnya. Nasinya hartawan mudah2an diterima lah sama ALLOH swt.

Arek Trowulan Coy yang seneng damai, mengatakan...
on 

aku ora melok penyerbuan lo...aku...

Preman pasar mengatakan...
on 

Mau Dapat Dollar Dan Rupiah.. Daftar Disini Aja Gratis loh..:

IndoRp
Buxbin
Klik Rupiah
Ngebux
Azbux
Aws Survey
Persian PTC
FeelBux
IndoPTC
Donkeymails

Belum ada alat Pembayaran Internet Paypal daftar dini aja:
Click Here Paypal



BY :

http://palembang-musi.blogspot.com/
http://all-dowload.blogspot.com/

私のブログ (My Blog) mengatakan...
on 

Bali sepertinya mau diislamkan. Lihat saja waktu PKS (Partai Keadilan Sejahtrera) menggelar acara besar beberapa tahun lalu yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan adalah Bali. Tentu ini bukan tanpa alasan. PKS berniat memperkenalkan islam ke tanah dewata. Memang sih itu hak mereka. Hanya saja saya sering merasa orang islam indonesia kok culas ya. Giliran mereka nyebari agama kok bebas banget, pas agama lain mau bikin rumah ibdah aja langsung diributin. Dikit-dikit dibilang kristenisasi, padahal yang ada justru islamisasi. Contohnya, saat ini ada lembaga keislaman yang aktif memberikan beasiswa kepada anak-anak kepala suku di Irian (Papua). Anak-anak kepala suku yang beragama kristen ini disekolahkan di sekolah islam di Pulau Jawa. Dasar masih pada polos ya senang-senang aja. Nggak tahuna di Jawa mereka dipengaruhi untuk masuk islam. Tentu dengan harapan agar sekembalinya mereka ke Papua dan menggantikan posisi ayaj mereka sebagai kepala suku, maka "Papua Islam" ini akan mengajak rakyatnya untuk memeluk islam. Dengan cara itu, jumlah orang Papua yang islam saat ini menjadi sangat banyak. Sekali lagi yah itu sih hak merekalah, tapi mbok ya kalau agama lain bikin rumah ibadah jangan ribut dong, kan curang tuh namanya? Sarab saya, silahkan saja umat Hindu di Bali dan umat nasrani di Papua memeluk Islam kalau memang itu panggilan hatinya, tapi jangan sampai mausk islam hanya karena terpedaya oleh tipu daya manusia egois yang maunya membenarkan agama sendiri dan memandang rendah agama orang lain.

BROTOSENO mengatakan...
on 

Tenang saje ...hanya Islam KTP tok !

Anonim mengatakan...
on 

BROTOSENO2, kalau takut di Islamkan, kenapa gak di Sywa Budakan atau di Krestenkan HEEE Brotoseno. Giliran disekolahkan oleh oarng lain kmu marah.Kenapa Gak Kamu sekolahkan. jangan curiga dulu!!!! BROT. Gak usah orang papua, orang jawa yg perlu dibantu juga banyak bantulah dia. jangan kalau nanti dibantu orang lain yg kebetulan Islam kamu marah dan curiga di Islamkan. Budakanlah dia Hindukanlah dia atau Sywa-Budhakanlah dia bahkan Krestenkanlah dia gak perduli yang penting kamu sudah bantu saudara mu belum. Bantu nggak tapi menggerutu aja kamu.

Anonim mengatakan...
on 

betul betul betul memang sekarang banyak yang Islam KTP termasuk saya, banyak orang yang Sholat baca Al-Quran tapi tidak tahu arti yang dibaca padahal dalam Islam ada arti tersurat tersirat dan arti syiri(tersembunyi),mrk cuman mengerjakan tapi tidak tahu apa yang dituju. katanya yang dituju hanya Allah tapi tidak tahu Wujud Allah padahal setiap masuk Islam harus membaca Lailahaillallah Muhammadur Rosullollah yang artinya Aku bersaksi tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah, nah disitu disebutkan bersaksi(melihat,mendengar, mengetahui seperti saksi di persidangan) yang artinya jelas tapi mereka tidak tahu Allah sudah mengaku bersaksi, kalau saja mereka yang mengaku Islam mau belajar Islam yang secara benar Insyaallah tidak ada garis keras yang ada kedamaian bukan peperangan. Maaf untuk Admin ini saya komentar untuk sesama orang Islam yang belum memahami Islam secara benar , bahkan yang benar2 Islam malah dikutuk,difitnah dan dibunuh dan mayatnya diganti anjing ( Syeh Siti Jenar yang mayat aslinya berbau harum ) semua karena mereka haus kekuasaan, kedudukan, . Kita sama dimata Tuhan, yang membedakan amal kebajikan masing2. Apapun agama, keyakinan pasti mengutamakan kebajikan dan menyembah satu Tuhan apapun Istilahnya, Allah, Alloh, Tuhan, Syang Yang Widi Wase, Hu , Salam Damai Selalu

keturunan mataram mengatakan...
on 

Hi...hi...benar sekali komentar keturunan Mataram ini...Islam banyak bohongnya...hanya orang Jawa saja punya pikiran luas makanya Islamnya jadi Islami...coba Islam masuk selain Indonesia...Rusak tuh negara...la wong negara ini saja dirusak...dengan cap kafir kata baasyir...ada yang berani bantah baasyir...paling teriak-teriak di blog...langsung ...pengecut hi...hi

Anonim mengatakan...
on 

hahahahahahaha.....sangat memalukan bila dilihat sejarah majapahit runtuh.....

runtuhnya bukan diserang oleh kerajaan lain tapi oleh keserakahan jiwa menjajah kalian....sampai2 mengorbankan saudara kalian sendiri SUNDA untuk ditaklukan.....namun Tuhan tidak tidur....bangsa2 lemah lain boleh kalian zolimi dan aniyaya serta kalin peras dan jajah....tapi tidak dengan SUNDA.....

hahahaha......padahal baru sekali saja majapahit mencoba menyenggol SUNDA di perang Bubat yang kalian, majapahit, kobarkan dan buat sendiri.... namun Tuhan sudah MURKA...

justru perang Bubat itulah AWAL dari AKHIR SEJARAH MAHAJAJAH MAJAPAHIT....

SUNDA tidak menghancurkan Jajahpahit dengan mengirim Kesatria terhormat....namun cukup dengan menunjukan perbuatan khianat, keji dan kotor yang Jajapahit lakukan oleh GajahMabok terhadap utusan kehormatan dan rombongan sipil pengiring Putri Dyah dari Kerajaan Sunda. Karena peristiwa inilah yang membuat PenDuka Ayam Buruk kemudian Nelongso gak karu karuan hingga akhirnya stress kabur mewek minggat dari kerajaan dan pergi hilang (mungkin MAMPUS) entah kemana atau dimakan apa (mungkin tikus, mungkin macan jawa, mungkin Celeng), atau mungkin mati kelaperan....

itulah AWAL DARI AKHIR KISAH JAJAHPAHIT rajanya idup gak tenang karena berdosa, patihnya stress karena gadis impiannya tiada, para petingginya salingbunuh berebut kuasa, rakyatnya gak keurus, dan wilayah jajahannya akhirnya melakukan pemberontakan....

sejarah akhirnya adalah....JAJAHPAIT kemudian hancur berkeping2

ditelan KARMA dan WAKTU....



-GERAKAN ANTI FASISME JAJAHPAIT-

(mari kita seret (di jalanan pake truk) dan adili Almarhum Eyang Suryo Brahmaja(RIP) yang ngaku2 Raja keturunan majapahit sesuai dengan Hukuman Keras zaman Kerajaan Majapahit yaitu di penggal lidah dan pancung kepala di depan umum)

Anonim mengatakan...
on 

ADMIN WEB ini ORANG GOBLOK....

bentar2 bawa2 nama arab...bentar2 bawa nama arab....bentar2 bawa nama Majapahit...

wei sadar wei.....

wei admin geblek....sadar woi....kelakuan lu tuh dah sama kaya MALINGSIA.....lo tuh (ADMIN GOBLOK!) macem PENDUSTA amatir .... suka ngaku2 mngatas namakan majapahit dan ngaku2 sebagai keturunan raja majapahit.....

bangun oi bangun...

ini zaman udah modern oi....ini INDONESIA oi.....

ini bukan jaman kuno majapit lagi....

ngimpi apa lu hey admin tolol....
udah gak ada lagi tentara yang sekarang pake tombak dan berpakaian telanjang dada dan celana selendang....
udah gak jaman lagi perang pake panah dan kuda....
udah gak zaman lagi kepala negara pakeannya telanjang dada dan pake sarung...
udah gak jaman lagi raja raja an yang punya selir2 sampe ratusan....
udah gak zaman lagi naklukin dan jajah wilayah orang sambil malak2 upeti woi....

bangun2 wahei admin goblok.....bangun dari mimpi mu di abad 13...

pikir pake otak oi wahei admin gubluk...pikir donk bahwa udah gak relevan lagi konsep kerajaan kuno dipake di zaman modern sekarang ini oi....

bangun hoi admin.....jgn ngelantur mulu lu....
gimana mo maju ni negara kalo ada orang2 kaya penulis admin web geblek gini.....

NGIMPI x ya...

Anonim mengatakan...
on 

wahai brahmaja , sadar diri lah anda.... jangan anda suka ngaku2 dan suka klaim sbg keturunan raja majapahit lah.....suka klaim sbg keturunan cina lah.....

sadar diri....lihat lah diri mu hey brahmaja....

mana ada raja seperti itu tanpa aura kepemimpinan terpancar di wajah....??????

mana ada orang cina tampangnya macem anda???? gak percaya?? silakan dateng ke Cina sendiri....

ngaku2 sebagai raja....tapi??? jangankan diakui....dikenal aja enggak

Anonim mengatakan...
on 

Lah kok pada ribut wong cak suryo itu keturunan yg ngancurin Majapahit kok malah jadi raja. Raja palsu, pinter muter balikin fakta sejarah. Lihat prasasti Jiyu I siapa yg rebut tahta Brawijaya 5 kalo bukan Ranawijaya sama Brahmaraja.Pinter banget kowe iki Ndul Suryo lan kroni2nye termasuk orang2 keraton yg malah ikut mengakui si raja goblok ini.

Liat silsilahnya wong isine ngarang kabeh....

kok gak tau malu...Mahkotamu itu bukan mahkota Majapahit, kalo ngerti sejarah dan memang asli keturunan Raden Wijaya mesti tahu dan paham tiap2 mahkota dan jamannya. Katanya bisa komunikasi sama leluhur kok malah gak ngerti...sing percoyo karo cak suryo iki yo bakal melok gendenge'......


Om-nya Santi, Santi-nya Mana Om???


(si Om: lagi tdur bareng eyang Suryo , Cuk!)
wkwkwkwkwkwk.....

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.