PROFIL HYANG SURYO WILATIKTA

Hyang Suryo Wilatikta " Sri Wilatikta Brahmaraja XI" ABHISEKA RAJA MAJAPAHIT
Hyang Suryo Wilatikta ” Sri Wilatikta Brahmaraja XI” ABHISEKA RAJA MAJAPAHIT
Menyambut Tamu dengan budaya Majapahit
Menyambut Tamu dengan budaya Majapahit

HYANG SURYO WILATIKTA

lahir di Blitar, Tokoh ini Putra dari Suryo Blitar.

Jika di runut silsilahnya ke atas masih TRAH SRI WILATIKTA BRAHMARAJA I dan DARA JINGGA. Berbagai penghargaan telah di raih, salah satunya mendapat gelar ” SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI ” (kutipan Laporan utama Posmo 11 April 2007 edisi 414 hal 25 oleh Husnu Mufid, wartawan senior)

Sejak kecil Hyang Suryo oleh Ayahnya di didik agama dan pengetahuan tentang sejarah Majapahit, tujuannya agar berbakti kepada leluhurnya dan tetap melestarikan budaya Majapahit, sebab budaya tersebut merupakan budaya yang adiluhung yang di miliki oleh bangsa Indonesia sa`at ini.

Menginjak usia remaja, Hyang Suryo belajar Ilmu Kepanditaan / Brahmana kepada seorang Pandito. Bersamaan itu pula sering mengikuti upacara Mojopahit seperti Otonan, Odalan, Diwinten baik berskala kecil maupun berskala besar yang di gelar di Bali.

Pada tahun 1963, Hyang Suryo mendapat kehormatan mengikuti upacara Eka Dasa Ludra yang di adakan 100 tahun sekali di Pura Besakih Bali. Setahun kemudian di percaya menghadiri Upacara Metatah oleh Bathari Agung Sagung Ayu Parameswari Puri Dangin di Bali.

“Saya benar-benar tersanjung mendapat kehormatan untuk mengikuti Upacara Eka Dasa Ludra yang di adakan 100 tahun sekali, karena tidak semua orang bisa mengikuti upacara tersebut,” ujar Hyang Suryo Wilatikta.

PRASASTI GANESHA

Bukan faham India, Justru di Nusantara simbol "Ganesha" lahir

Menginjak Dewasa Hyang Surya melakukan Dharma Bakti kepada leluhurnya dengan menetap di Puri Surya Majapahit Trowulan, Mojokerto. Dharma Baktinya itu semakin di kenal masyarakat luas, karena di lakukan sungguh-sungguh baik untuk masyarakat Mojokerto maupun Jawa khususnya dan Dunia Intenasional pada umumnya.

Pengabdiannya dalam melestarikan dan melaksanakan tata cara Majapahit secara murni serta konsekuen menghantarkan Hyang Suryo memperoleh Bintang DHARMA BAKTI BUDAYA pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2001 di Surakarta. Beberapa bulan kemudian mendapat pengakuan Dunia sebagai Raja Majapahit dengan gelar ABHISEKA SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI .

Juga mendapat HAK memakai gelar Brahmaraja XI dan generasi Majapahit dengan SK Keluarga Besar Majapahit Jogjakarta yang di Ketuai oleh Prof. DR. RM. Wisnu Wardana Surya Diningrat pada 15 Maret 2002.

Pada pertengahan tahun 2002, Hyang Suryo lebih banyak menetap di Puri Majapahit Jimbaran-Bali. Berbagai kegiatan di lakukan baik spiritual maupun keagamaan. Sejumlah Pura di dirikan. Di Pulau Dewata itulah kiprah nyatanya semakin banyak di ketahui masyarakat dan dunia Internasional. Hal ini membuat delegasi Hindu Sangham Internasional mengunjunginya untuk bertemu sekaligus berbincang-bincang masalah budaya Majapahit. Puncaknya pada tanggal 12 Februari 2006 bersama Sukmawati Soekarno Putri meresmikan dan menanda tangani patung Ganesha TERTINGGI dan TERBESAR di Asia Tenggara di halaman Hotel Melka Lovina Singaraja Bali, pada tanggal 5 Desember 2006 mendapatkan penghargaan Hindu Muda Award 2006 dari pimpinan pusat forum intelektual Muda Hindu Dharma jalan Ken Arok Denpasar Bali.


MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

23 Suara Gemuruh to “PROFIL HYANG SURYO WILATIKTA”

Swastiastu

mohon maaf sebelumnya dikarenakan saya masih belajar tentang sejarah Majapahit dan ingin tahu asal usul Hyang Suryo sebagai TRAH SRI WILATIKTA BRAHMARAJA I, mohon dapat dijelaskan lebih detil mengenai silsilah beliau?

sebenarnya Sri Wilatikta Brahmaraja I siapa dan dari mana urutannya bila dikaitkan dengan Majapahit?

setahu saya di majapahit cuma ada Wilwatikta, belum saya jumpai nama Wilatikta.

adapun Dara Jingga sebenarnya menikah dengan Brahmaraja I atau dengan siapa sebenarnya?

mohon pencerahannya.
Swastiastu

Anonim mengatakan...
on 

Anonim yang budiman...

Trah Majapahit dari Wilwatikta adalah Prabu Brawijaya dan Trah Wilatikta adalah yang lebih di kenal Prabu Jaya Sabha (Joko Sobo)...keturunannya semua hampir di Bali karena tidak mau masuk Islam

tapi sejarah ini diberangus oleh ORBA supaya anti Majapahit yang dicetuskan Bung Karno.

Dan Si Wilatikta Brahmaraja I adalah juga lebih dikenal Raden Wijaya...beristrika Ratu Dara Jingga DARI CINA...bermata ayu seperti Dewi

setelah beberapa masa keturunannya juga berhak memakai gelar Wilatikta dan masa Ratu Majapahit ketiga Ratu Tri Buana Tungga Dewi (juga cantik dan berwajah Indo CINA ADA SPIT-SIPITNYA) bersuamikan Panglima perang bergelar Awadya Brahma juga Sri Wilatikta BRAHMARAJA III...

Sejak Islam Demak merongrong Keraton..Wilwatikta masuk ISLAM..dan penguasa Islam anti dengan Cina...karena sudah ikut Arab...

Hingga masa ORBA tulisan Cinapun dilarang hingga sekarang...padahal Muhammad saja berkata Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina...tapi ini bangsa anti Cina makanya kita tak tahu sejarahnya bangsa ini karena sejarah Majapahit banyak ditulis dalam Bahasa Cina dan Aksara Jawa Sansekerta

DAN SAMPAI DETIK INI CINA membantu perekonomian tingkat bawah dengan barang murah...biarpun ada Pro dan Kontra..tapi kena Arab ONH malah naik...

Hingga Prabu Brawijaya (WILWATIKTA) dipaksa meluk Islam dan terjadilah kutukan leluhur Hyang Sabda Palon....bisa dikroscek di PURA IBU MAJAPAHIT JIMBARAN BALI...dan trah Wilatikta mengungsi ke Bali dan tidak mau masuk Islam hingga Belanda 1906 masuk ke Bali...makanya Bali adalah Majapahit bukan dari India...gen dan DNA nya lain...ini bukan tendensius tapi kasunyatan kebenaran...mengenai keyakinan dan agama atau tuahn itu satu silahkan...

Tapi keturunan Mjapahit melalui perantara leluhur baru bisa ke Tuhan..Upacara leluhur seprti ngenteg linggih..Odalan dan lain-lain adalah adat dan budaya leluhur Majapahit biarpun diberi label Hindu pada tahun 1961...dikotakan ke India supaya mudah ditumpas oleh Arab atas nama Islam katanya tapi...

Upacara dibali memakai uang Cina / pis bolong...

Ini sedikit penjelasan untuk Anda dan langsung saja kroscek dengan leluhur Anda tantang kasunyatannya...untuk itu mari kita belajar sejarah dengan bukti dan ilmiah dan jangan lupakan sejarah...seperti masa ORBA karena memang mau di arabisasi dan terbukti sekarang wong jowo sudah jadi arab jahilliyah semua lakukan kekerasan pada sesamanya bukan Islami dan sok kearab-araban...jadilah wong jowo tenan yo, ngerti atau pelak !!!

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

TRAH BRAWIJAYA DAN BRAHMARAJA adalah saudara satunya berkedudukan di Trowulan dan satunya di Kadiri atau Doho...hanya masalah Islam menyerang Trowulan itu sebenarnya kecil cuma dibesarkan...seperti peristiwa PKI madiun jadi nasional yang tidak masuk Islam dan ke mesjid di Gorok serta ditumpas...Anda punya kesaksian lain..???

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Tanggapan Trah majapahit gak nyambung dengan pertanyaan nya, mestinya dijelaskan urut2 tanya sampai ke atas nyambung gak dengan trah majapahit. Sebagaimana Terjemahan paraton bagian 6 sbb: Kira kira sepuluh hari kemudian, mereka yang pergi berperang, datang dari Malayu, mendapat dua orang puteri, yang seorang dikawin oleh Raden Wijaya, yalah yang bernama Raden Dara Pethak, adapun yang tua bernama Dara Jingga, kawin dengan seorang Dewa, melahirkan seorang anak laki laki menjadi raja di Malayu, bernama Tuhan Janaka, nama nobatannya: Sri Warmadewa.
Sedangkan Trah Majapahit menjawab bahwa Si Wilatikta Brahmaraja I adalah juga lebih dikenal Raden Wijaya...beristrika Ratu Dara Jingga DARI CINA...bermata ayu seperti Dewi,,,,, ini sumbernya dari mana. kalau menurut pararaton Raden Wijaya kawin dengan Dara Pethak, sedangkan dara Jingga dikawin oleh seorang bangsawan Singasari yg bergelar DEWA yg selanjutnya raja2 raja2 melayu. Jelas kiranya kalau memang Hyang Suryo ngaku keturunan darah Jingga berarti tidak masuk trah majapahit, karena kalau ditarik ke atas nggak nyambung ke Raden Wijaya, tetapi nyambungnya ke Suami dara Jingga yg merupakan bangsawan Singasari utusan Kertanegara dalam ekspedisi PAMALAYU. Salam AREMA PENUNGGU CANDI JAGO

Anonim mengatakan...
on 

Kalau dijelaskan disini tidak akan cukup ... silahkan datang langsung untuk melihat kasunyatannya....baik di Puro Mangkunegaran atau langsung di Keraton/Puro Majapahit Jimbaran Bali juga di Trowulan....

Anonim mengatakan...
on 

Cukup aja kalau mau ini penting bagi pengagum sejarah masa silam, sekaligus untuk mengenang sejarah sebenarnya trah majapahit sampai sekarang masih ada gak. Sekali lagi ini penting bila perlu bikin urut-urutan GENEALOGI RAJA2 SINGASARI SAMPAI MAJAPAHIT TERUS SAMPAI SURYO BLITAR. Karena selama ini yang saya mengerti trah majapahit terakhir itu Raden Patah dst kebawah, Betoro katong sampai kebawah, Adipati kebokenongo pengging yang melahirkan Joko tingkir, Leluhur2 panembahan senopati raja2 mataram, dan Ariodamar yang menurunkan Bupati Terung atau Raden Kasan dll termasuk Aria Keceng bali. Sedangkan Bre Wirabumi, Suhita, bahkan girindrawardana belum pernah saya menemukan keturunannya. Kalau memang dibilang sejarahnya dimanipulasi dll, tolong yang benar ditampilkan gitu. TRIMS AREMA

Anonim mengatakan...
on 

Saya baca babad kadiri mulai dari Negara Prabu Erlangga (Kahuripan) yg dipecah menjadi 2 yang konon oleh Mpu Bharada, sehingga menjadi Jenggala dan daha/kadiri dengan batas gunung kawi, dimulai dari Sri Jayawarsa Digjaya Sastraprabhu dengan prasasti berangka tahun 1104,Jayabhaya (1130-1160),Sarwweswara (1160-1170), Tahun 1190-1200 diperintah Srngga, bergelar sri maharaja sri Sarwweswara Triwikramawataranindita Crnggalancana Digwijayottunggadewa, Raja terakhir yaitu Krtajaya (1200-1222). Saya tidak menemukan Prabu Jaya Sabha (Joko Sobo), hlo iki rojo endi jane, sing prasojo wae kalau perlu dijelaskan di sisni mungkin trah sempalan.

Anonim mengatakan...
on 

" Jongko Djoyoboyo : Perlambang Roda Cokro Panggilingan..(Surya Majapahit bermakna ALLAH, ADAM, MUHAMMAD, TAUHID, DZAT, SIFAT, ASMA, MAKRIFAT).., Memutarkan roda dunia kearah dan menuju Mardhotillah Sejati. Akan membentuk dan berwujud menjadi Wiku Suci dan Pendito sakti, Pemimpin umat manusia dalam menunaikan tugas sucinya sebagai persembahan suci/ dharmasiksa ke hadirat Allah SWT. Sehingga dengan karenanya, Ia menjadi contoh dan tauladan, memberi tuntunan dan pimpinan kepada masyarakat sekelilingnya.. Allahumma taqobbal minnaa, yaa arhamarraahimiin.. Amien..."

" Ojo Neko-neko, Ojo Leno , Ojo Nakal. Laku Utomo Nguntungke Wong Liyo "

Anonim mengatakan...
on 

Anonim...Cerito ilmu ning melu utawa teko ARab maneh...mang gak da yg aseli...masak dihubung-hubungkan karo arab rek...rek...dasar otak bangsa diprbudak terusss....

Anonim mengatakan...
on 

Trah majapahit itu dari Raden Wijaya-Raden Fatah-Sultan Hamengku Buwana (Jogja) dan Paku Buwana (Surakarta).

Kalo yang di Blog ini, dari anak yang berbeda (bukan Raden Fatah).

Yang jelas, semua mengimpor agama. Kalo yang Raden fatah mengimpor dari Arab (Islam), yang di Blog ini mengimpor dari India dan Nepal/Tibet/Cina (Hindu/Budha).

Sama-sama mengimpor agama dan Ibu (dara Petak dara Jingga dari Cina).... wkwkwkwkwkwk

Salam Dari:

Anonimous Keturunan Jawa-Ngapak!

Anonim mengatakan...
on 

Sependapat dengan tulisan diatas..

Sedangkan Trah Majapahit menjawab bahwa Si Wilatikta Brahmaraja I adalah juga lebih dikenal Raden Wijaya...beristrika Ratu Dara Jingga DARI CINA...bermata ayu seperti Dewi,,,,, ini sumbernya dari mana???
mana ada Raden Wijaya itu nama lain Sri Wilatikta Brahmaraja I??? kok ngarang buuuuanget
Raden Wijaya itu di WILWATIKAPURA MAJAPAHIT

setelah beberapa masa keturunannya juga berhak memakai gelar Wilatikta dan masa Ratu Majapahit ketiga Ratu Tri Buana Tungga Dewi (juga cantik dan berwajah Indo CINA ADA SPIT-SIPITNYA) bersuamikan Panglima perang bergelar Awadya Brahma juga Sri Wilatikta BRAHMARAJA III
Tribuana Tunggadewi (Raja Majapahit III) itu menikah dengan Sri Kertawarddhana kok malah dengan Awadya Brahma (Sri Wilatikta Brahmaraja III), yang bener mana??

yang maksa masuk islam Brawijaya itu siapa??? sok tauuu
nggawe silsilah iku mbok yao sing bener ojo ngarang...
mungkin silsilahmu nemu nang pinggir dalan yo cak Suryo

Anonim mengatakan...
on 

hahahahahahaha.....sangat memalukan bila dilihat sejarah majapahit runtuh.....

runtuhnya bukan diserang oleh kerajaan lain tapi oleh keserakahan jiwa menjajah kalian....sampai2 mengorbankan saudara kalian sendiri SUNDA untuk ditaklukan.....namun Tuhan tidak tidur....bangsa2 lemah lain boleh kalian zolimi dan aniyaya serta kalin peras dan jajah....tapi tidak dengan SUNDA.....

hahahaha......padahal baru sekali saja majapahit mencoba menyenggol SUNDA di perang Bubat yang kalian, majapahit, kobarkan dan buat sendiri.... namun Tuhan sudah MURKA...

justru perang Bubat itulah AWAL dari AKHIR SEJARAH MAHAJAJAH MAJAPAHIT....

SUNDA tidak menghancurkan Jajahpahit dengan mengirim Kesatria terhormat....namun cukup dengan menunjukan perbuatan khianat, keji dan kotor yang Jajapahit lakukan oleh GajahMabok terhadap utusan kehormatan dan rombongan sipil pengiring Putri Dyah dari Kerajaan Sunda. Karena peristiwa inilah yang membuat PenDuka Ayam Buruk kemudian Nelongso gak karu karuan hingga akhirnya stress kabur mewek minggat dari kerajaan dan pergi hilang (mungkin MAMPUS) entah kemana atau dimakan apa (mungkin tikus, mungkin macan jawa, mungkin Celeng), atau mungkin mati kelaperan....

itulah AWAL DARI AKHIR KISAH JAJAHPAHIT rajanya idup gak tenang karena berdosa, patihnya stress karena gadis impiannya tiada, para petingginya salingbunuh berebut kuasa, rakyatnya gak keurus, dan wilayah jajahannya akhirnya melakukan pemberontakan....

sejarah akhirnya adalah....JAJAHPAIT kemudian hancur berkeping2

ditelan KARMA dan WAKTU....



-GERAKAN ANTI FASISME JAJAHPAIT-

(mari kita seret (di jalanan pake truk) dan adili Almarhum Eyang Suryo Brahmaja(RIP) yang ngaku2 Raja keturunan majapahit sesuai dengan Hukuman Keras zaman Kerajaan Majapahit yaitu di penggal lidah dan pancung kepala di depan umum)

Anonim mengatakan...
on 

Hahahahahaha.. setuju seqalee dengan ide dasar Anonim di atas.... Kehancuran majapahit bukan karena siapa-siapa, tapi karena kalkuannya petinggi majapahit itu sendiri! Maka, sudahlah... jangan menyalahkan kedatangan dajjal Arab (Baca Islam) atas kehancurna majapahit...

Kalian menerbitkan web atau tulisan atau artikel seperti di web ini hanya akan menambah borok-borok majapahit di masa lalu diketahui orang banyak! Baca dan renungkanlah!

Jika ide dan pikiran orang seperti pendiri dan pendukung web ini dijadikan dasar pengelolaan ke-Indonesiaan, wah...bisa gawat karena daerah lain pasti ogah dijajah "majapahit" lagi. Logika berpikir "geopolitis" yang udah usang janganlah diterapkan di masa sekarang ini. Seakan-akan dengan kepemimpinan majapahit nusantara makmur dan sentosa. Kenyataannya pada masa majapahit, penakulukan dan penyerangan, peperangan dan perebutan kekuasaan, pembrontakan dan lain sebagainya marak terjadi. Jadi apanya yang makmur sentosa????

Koplo kalo mikir yang hasilnya koplo!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak!

Anonim mengatakan...
on 

Untuk Admin...
Mohon penjelasan silsilah dari Brahmaraja tsb.
Kok jauh dengan yang selama ini yang saya terima, dia mengaku kuturanan Majapahit, tapi dari Raja Jayasabha dan Jayabaya yang merupakan raja Kadiri yang memerintah jauh sebelum Majapahit. Bahkan Majapahit pun belum ada dalam angan2. Kadiri-Singhasari-Daha (Jayakatwang)-Majapahit.
Sebagai referensi, bisa dilihat disini:
http://pelangisingosari.wordpress.com/seri-surya-majapahit/
meski berupa DONGENG ARKEOLOGI & ANTROPOLOGI namun dibersadarkan bukti2 sejarah seperti peninggalan Karya sastra al: Negaratkertagama, Paraton, dll maupun berdasarkan prasasti yang ditinggalkan oleh pemerintahan Majapahit sendiri...
Atau anda jawab pernyataan dari link berikut :
http://majapahitinfo.blogspot.com/2011/05/brahmaraja-xi-bukan-raja-majapahit.html
http://majapahitinfo.blogspot.com/2011/05/penyesatan-majapahit-versi-brahmaraja.html

Tks

Anonim mengatakan...
on 

Nah, lho! bagaimana nih... sejarah dan keturunan majapahit aja ada selisih pendapat... Ayo admin, tanggapi jangan cuma bisanya menampilkan artikel "dajjal".... Jangan cuma bikin tulisan yang isinya mendajjal-dajjalkan lainnya... jangan cuma bisanya koplo dan ghbeleg begini!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Serat Darmogandul perlu dipertanyakan validitas isinya, mengingat ditulis ratusan tahun setelah majapahit runtuh... lihat di:

http://majapahit1478.blogspot.com/2011/04/majapahit-wilwatikta.html

Ayo para begundal majapahit web ghebleg ini.. keluarkan argumen kalian.. Koplo!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Selalu setor OHN untuk mengunjungi candi kotak
di padang pasir gersang....

Anonim mengatakan...
on 

kadiri adalah leluhurnya majapahit....wahai koplak....koplo

Anonim mengatakan...
on 

hahahahaha.. anonim koplo anonim koplo....

Mau Kadiri sebagai leluhurnya majapahit kek, leluhurnya orang ebtawi kek, mau leluhurnya orang bali kek.... JAKA SEMBUNG BAWA GOLOK, GAK NYAMBUNG, GUOBLOK!!! hahahahahaha...

Dasar dah pada koplo dan loyo, hasilnya ya sontoloyo.... coba kalian tanggapi lah secara argumentatif dan intelek dikit gitu atas komen2 saya dan juga komen2 orang lain. Tanggapi juga tuh yang web majapahit1478...

Huahhh.. dasar otak udang.. ya bengkok. Goblok....

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Sipenyembah candi kotak
di pdang pasir gersang
(hahahahahahaha..)

Anonim mengatakan...
on 

kalau dinalar penerus raden wijaya adalah raja berikutnya.....hingga yg terakhir adalah brawijaya v...jk majapahit itu andai masih berdiri ya penerus selanjutnya ya keturunan brawijaya v dong....yang terpenting sekarang bagaimana nusantara ini menjadi lebih baik dari sebelumnya...tdk perlu meributkan hal tersebut...tuhan punya cara sendiri menunjuk siapa yang berhak memerintah nusantara....seleksi alam gampangnya ngomong. terimakasih

danang mengatakan...
on 

Ikutan yahhh...

Pesanku untuk semuanya: Jadilah Diri Sendiri jangan ikut ikut orang lain,,, orang China,,,Arab,,,,Amerika,,,, sekarang ni lg demam Korea... sama saja mereka bukan kita (Jawa) mereka datang kesini untuk menjajah dengan berbagai cara termasuk dengan cara dalih Agama,,,. Apapun dalihnya meraka mengeruk harta kita, sehingga kita jadi begini.

Lha diri kita dimana sekarang??? Kalau kita orang Jawa carilah ilmu Jawa yang Asli-Murni. Salah dan benar kita tidak pernah tahu. Semua yang ada di KITA ini adalah warisan lingkungan BUKAN kehendak kita sendiri...

orang Islam ga usah merasa paling benar,... Agama impor dari Arab semua hanya katanya (KITA TIDAK PERNAH MELIHAT DAN MENGALAMI SENDIRI). Arab sendiri sampai sekarang kacau balau perang tiada akhir...

orang Hindu yg katanya dari India sama saja impor,... kristen, katolik juga impor, konghuchu juga impor. Cabalah cari yang asli Jawa kemudian di bandingkan,,,BARULAH kita berargumentasi... dan memutuskan mana yang paling benar..

Seandainya kalian orang islam indonesia lahir di Vatikan, AKU berani memastikan agama kalian KEMUNGKINAN BESAR bukan Islam, agama lainya sama kejadianya. JADI menjadi saat seperti ini sebetulnya bukan karena pilihan PRIBADI ANDA SENDIRI.

Penilaian saya terhadap Hyang Suryo, terlepas dari suatu apapaun,
Dunia sekarang ini bebas, orang boleh mengaku dirinya siapa saja. JADI kita ga usah ribut dengan pengakuan orang lain sebagai apa
Yang penting bagaimana Jawa bisa kembali menjadi MERCU SUAR DUNIA...

Aku sebagai orang kecil ga perduli siapa pemimpinya yang penting seluruh rakyat makmur, tenang, damai, negaranya toto titi tentrem karto raharjo lir ing sambikolo, murah sandang pangan, gemah ripah loh jinawi

biarkan TUHAN memikirkan dirinya sendiri

Anonim mengatakan...
on 

Kalo kita cermati ajaran Jawa dg sungguh2... (diluar agama- Agam lain selain islam).. ajaran Jawa mengajarkan Rohmatal Lil 'alamiin... ini buka impor... tapi fakta...

Unknown mengatakan...
on 

Kalo kita cermati ajaran Jawa dg sungguh2... (diluar agama- Agam lain selain islam).. ajaran Jawa mengajarkan Rohmatal Lil 'alamiin... ini buka impor... tapi fakta...

Unknown mengatakan...
on 

Cikal bakal madjapahit ya singosari, tapi tetap orang jawa, dan madjapahit bukan berarti harus jawa yang muslim, dan bukan darah bali yang hindu. Madjapahit asli dari jawa dan tetap di jawa, banyak keturunanya dari berbagai agama. Jangan tutup matamu saudaraku. Yang kita tidak tau,itulah madjapahit baru yang akan datang. Bukan wilatikta dan keturunannya,ngarang bebas saja semuanya. Salam santun,ageng rahayu.

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.