KIPRAH HYANG SURYO WILATIKTA ?

Hyang Suryo mendapat pengakuan dunia sebagai Raja Majapahit Bergelar Abhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI dan diberi hak memakai gelar Brahmaraja XI dari generasi Raja Majapahit dengan SK. Keluarga Besar Majapahit Jogjakarta yang diketahui Prof. Dr.R.M. Wisnu Wardana Surya Diningrat Pada tanggal 15 Maret 2002.


Hyang Suryo Lahir di Blitar Tokoh ini putra dari Suryo Blitar. Jika dirunut silsilahnya keatas masih trah Sri Wilatikta Brahmaraja I dengan Dara Jingga. Berbagai penghargaan telah diraih salah satunya yaitu mendapat gelar Sri Wilatikta Brahmaraja XI.
Sejak kecil oleh ayahnya di didik Agama dan pengetahuan tentang sejarah Majapahit. Tujuannya agar berbakti kepada Leluhurnya dan tetap melestarikan budaya Majapahit.
Menginjak dewasa Hyang Suryo belajar tentang ilmu Kependitaan/Brahmana kepada seorang Pandita. Bersamaan dengan itu pula, ia sering kali mengikuti upacara-upakara Majapahit seperti Otonan, Odalan, Diwinten, baik yang bersekala kecil maupun besar yang di gelar di Bali.
Pada tahun 1963 Hyang Suryo mendapat kehormatan untuk mengikuti upacara Ekadasa Ludra yang di adakan hanya 100 tahun sekali di Pura Besakih Bali. Setahun kemudian di percaya untuk menghadiri upacara Metatah oleh Betari Agung Sagung Ayu Mapameswari di Puri Dangin Bali.
“Saya sangat tersanjung mendapatkan kehormatan untuk mengikuti upacara Eksada Ludra yang diadakan hanya 100 tahun sekali, karena tidak semua orang bisa mengikuti acara tersebut.” Ujar Brahmaraja yang memiliki nama asli Hyang Suryo Wilatikta.

Menginjak dewasa Hyang Surya melakukan Darma Bhakti kepada keluarga Majapahit dan pada Leluhurnya dengan menetap di Puri Surya Majapahit Trowulan Mojokerto.
Dharma Bhaktinya tersebut makin dikenal dimasyarakat luas. Karena dilakukan dengan sungguh-sunhgguh , baik masyarakat Mojokerto khususnya, Jawa dan Dunia Internasional pada umumnya.
Pengabdiannya dalam melestarikan dan melaksakan tata cara Majapahit secara murni dan konsekwen menghantarkan Hyang Suryo memperoleh Bintang Dharma Bhakti Budaya pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2001.
Pada pertengahan tahun 2002, Hyang Surya lebih banyak menetap di Pura Majapahit Jimbaran, Bali. Berbagai kegiatan dilakukan baik spiritual maupun keagamaan, sejumlah Pura didirikan. Di pulau Dewata kiprah nyatanya semakin banyak diketahui masyarakat nasional dan dunia internasional.
Hal ini membuat delegasi Hindu Sangham Internasional datang menemuinya sekaligus berbincang-bincang masalah budaya Majapahit. ( Bukan dari kalangan Hindu saja, Budha, Islam, Keristen, Kejawen dan lainnya. Tapi masalah politik dan kesejahteraan juga bisa di nyatakan. Kegaiban pasti di berikan jalan keluarnya dengan restu para leluhur).
Puncak kegiatannya di Bali pada 12 Februari 2006 besama Sukmawati Soekarno Putri meresmikan dan menandatangani patung Ganesha terbesar dan tertinggi di Asia Tengggara di depan halaman Hotel Melka Lovina Singaraja Bali. Yang notabene orang Jerman bernama Mark Karl Gueyer adalah titisan dari Arya Majapahit.
(SOSOK EDISI 414, 11 APRIL 2007)





MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

60 Suara Gemuruh to “KIPRAH HYANG SURYO WILATIKTA ?”

Mohon informasinya: apa signifikansinya dipercayai menghadiri upacara metatah di Puri Dangin? Ini khan relatif jro/puri kecil yg tidak berpengaruh di Denpasar. Apa yg anda maksud secara niskala hadir di Puri Dangin, dan juga di Besakih? :). Kl iya, hebat sekali tenaga dalam/kanuragaan anda :). Salam jg untuk Wedakarna yg tenaga kanuragaan nya belum kuat sehingga kalah melulu di Pemilu :). Saya dukung perjuangan anda untuk Majapahit (jg saya percayai sbg leluhur saya), namun sebaiknya gunakan cara-cara yg dapat lebih mudah dicerna oleh logika pikiran kita. Hormat saya.

Anonim mengatakan...
on 

Gajah didepan mata tak tampak, kuman diseberang lautan tampak (Arab, dan India yang tampak terus) alias micek...

Sifat manusia itu kadang kala seperti air...kadang kala seperti batu.....Berfikirlah positif dan carilah "sarang angin" niscaya logika itu akan jalan.....

Media ini ada untuk membuktikan bahwa Majapahit, keturunannya masih ada...termasuk Anda...Biar gak dianggap Tai...kempel sama Arab. Leluhur kaliayan sudah dianggap hantu waktu tedun...dianggap setan...padahal kalo kerauhan memberi petunjuk....Cuma petunjuk ini dianggap takhayul sama Arab dan para Dajjal mengoblog in...sejarah dan budaya kaliyan sendiri...Tapi jangan terpancing untuk membalas tindakan Dajjal....Moga2 anda mengerti.....Bali dalam genggaman dajjal untuk diadu domba...silahkan cek...kalau ada kerusuhan itulah bikinan dajjal.. Paham wahai saudaraku anonim.....Mungkin baca lagi ya... dan tanyakan pada saksi yang kebetulan ada sebagai saksi di dokumen...atau anda tanya pada diri anda sendirilah....Atau ingin jelas silahkan datang di Puri Gading....Suksma

GRP.Noko Prawiro mengatakan...
on 

Baca dulu semuanya...baru komen....pang sing asal NJEPLAK.....

Anonim mengatakan...
on 

Perlu diadu nih ....anonim ajak anonim

Anonim mengatakan...
on 

Tempat leluhur di hancurkan baik yang berupa Pura atau Candi adapun mau upacara, dibilang musyrik...setelah di bali...ada pemuda yang ikut berjuang...wajib kita dukung....Yaa...jangan sampai ditertawain Dajjal....Jauh dimata jauh pula dihati....mendekatlah...pada-Nya niscaya akan bisa berpikir logika......kalau sudah "buthek" gimana mau berpikir jernih....mendekat...dan akan terasa.....Tapi Hak Kaliyan...sekali lagi Hak Asasi Anda...Kalau mau Suksma

Anonim mengatakan...
on 

APA anda MELIHAT Betarenya sekarang itu duit....dan ditempat mewah..megah...pakai niskala anda...logika nanti mengikuti...mas.

Anonim mengatakan...
on 

Mohon Bahasa yang qt gunakan agar lebih diperhalus meskipun berbicara terhadap musuh sekalipun, hal ini mencirikan bahwa Majapahit memang kerajaan yang berbudaya dan berahlak tinggi begitu juga generasi baru Majapahit

suksma
jaya NEO Majapahit

Anonim mengatakan...
on 

Saya sangat menghormati & menghargai segala yang telah dilakukan untuk melestarikan Majapahit tercinta dan segala warisannya.
Akan tetapi sangat disayangkan masih banyak menyudutkan umat muslim dalam website ini salah satunya adalah "sejak Majapahit dihancurkan Islam Demak dengan bantuan Wali Songo dan Habib-Habib Arab terbukti sekarang betapa arogannya mereka setiap menumpas adat dan budaya yang tidak sama dengan Islam Arab dengan alasan memberantas kekufuran, Nahi Mungkar katanya tapi prakteknya sangat melanggar HAM".
Apa hal tersebut sesuai dengan kalimat yang diucapkan para pemangku adat Pura anda yang menyatakan Pura anda adalah Pura PANCASILA/Bhineka Tunggal Ika? agama apapun diperbolehkan mengunjungi/hadir di Pura anda?
Kalo penulis dalam artikel website ini mengerti sejarah yang sebenarnya pasti tidak akan menulis seperti itu dan seharusnya malu telah melakukan kesalahan.
Islam Demak dan para Wali tidak pernah melakukan penyerangan terhadap Majapahit karena tidak dianjurkan/diperbolehkan oleh Sunan Ampel, apalagi menyerang Ayahanda sendiri (Brawijaya 5). Brawijaya 5 memberikan keleluasaan terhadap Islam untuk menyebarluaskan ajaran dengan bebas. Islam tidak mengajarkan kebencian dan pengrusakan terhadap apapun karena Islam mengajarkan cinta kasih. Anda terlalu mudah untuk diprovokasi oleh orang yang tidak tahu sejarah dan hakikat ajaran agama.Semua agama pastinya tidak pernah mengajarkan kebencian terhadap sesama, hanya orang2 yang tidak menginginkan kedamaian dan hidup tenggang rasa yang mengatasnamakan agama yang membuat kita menjadi terpecah belah.Karena betapa bodohnya kita sehingga mudah diprovokasi...
Itu yang pertama...
Yang kedua adalah Silsilah Sri Wilatikta Brahma Raja sampai dengan Hyang Suryo tidak jelas
urutannya.
Dalam silsilah Kerajaan Sunda tidak ditemukan adik Raden Wijaya bernama Brahmaraja I dengan gelar Sri Wilatikta, dan tidak pernah ditemukan kata Wilatikta dalam sejarah Majapahit hanya Wilwatikta.
Dara Jingga tidak menikah dengan Brahmaraja I (yang diasumsikan sebagai adik Raden Wijaya)dan tidak mempunyai anak bernama Sri Cakradara/Sri Kertawardhana.
Sri Kerta Rajasa Jayawisnuwarddhana mempunyai anak Sri Tribuana Tunggadewi dari Gayatri (Rajapatni) bukan dari Tribuana.
Apalagi Arya Satar bukan lahir dari Sri Cakradara (Sri Kertawardhana) dan Sri Tribuana Tunggadewi melainkan dari Dyah Wiyat dan Raden Kudamerta (Kudamerta).
Suhita pun bukan lahir dari Kusumawardhani anak Hayam Wuruk tetapi dari Wikramawardha dengan Bhre Daha (Isteri Selir).
Dalam data anda: Sri Wilatikta Brahmaraja Triloka Pura memerintah 1478-1517 M, masa itu adalah masa berakhirnya Brawijaya 5 dan masa pemerintahan Raden Patah Demak.
Adalah hal yang patut dipertanyakan kenapa kok ada keturunan Kerajaan Tumasek (Wai Cing Lee )bisa menyematkan mahkota di kepala Raja. Hal ini tidak sepatutnya dilakukan....
Apalagi Trah Wilatikta Brahmaraja Trah Prabu Jayasabha saudara dari Prabu Jayabaya/Raden Wijaya/Prabu Brawijaya I ini trah yang mana???
Tidak ada maksud untuk memperkeruh suasana hanya sekedar meluruskan sejarah dan satu hal yang dapat saya sarankan adalah siapapun sebagai keturunan Majapahit wajib melestarikan warisan leluhurnya dan andapun silahkan teruskan niat untuk menjaga/merawat adat dengan cara2 anda di wilayah anda.
Jadi mohon dapat diperbaiki semua tulisan yang ada dalam website ini agar kami pembaca merasa bahwa anda memang berniat untuk melestarikan adat budaya warisan leluhur khususnya Majapahit untuk kedepannya agar lebih baik lagi bukan untuk saling mengobarkan permusuhan di antara umat.

Anonim mengatakan...
on 

Anda yang tidak mengerti Islam dan tidak tahu yang telah terjadi di Majapahit...Anda juga tidak tahu bahwa ajaran dari Arab ini sudah meraja lela...coba cek Kitab yang ditulis oleh Mpu Tan Khoen Swie dari Kadiri...simak dan pelajari lebih detail....supaya paham dari 2 sisi...kalau dulu yang menyerang Majapahit bukan Islam berarti Dajjal...betul begitu kan Admin..!!!?

Anonim mengatakan...
on 

Mas anonim benar, saya juga sudah komentari bahwa Cak Suryo ini tdk nyambung dengan trah majapahit. Tetapi tidak diklarifikasi oleh pemilik blok ini. Yang jelas kalau orang2 pemilik blok ini menjadi Raja Beneran pasti akan dendam kesumat dengan orang muslim terutama yang GOLKAR (Golongan Keturunan Arab) karena dlm setiap artikel dan tulisan menyebut Islam dan Dajjal. Saya sebagai orang biasa bukan trah Majapahit mohon dibuat Blok tandingan dari trah Majapahit dari keturunan Kertabumi mana yg paling bener. Soalnya kalau trah majapahit pasti nyambung ke Trah Ken Arok dan Ken Dedes Singosari. Sekali lagi trah majapahit yang asli menjadi orang2 terhormat di negeri ini, bukan penghujat dan pemarah dan penghasut. Penghujat pemarah dan penghasut dalam sejarah majapahit adalah Ramapati atau mahapati yang memfitnah dan menghasut Ranggalawe, Lembusora, Nambi dll. Jangan2 dia2 ini trah ramapati atau trah Rakuti.

Anonim mengatakan...
on 

Majapahit telah tiada,hanya tinggal sejarah,lagipula tidak semua orang2 Majapahit adalah orang baik-baik,pasti ada juga yang tidak bener,haus kekuasaan contohnya ramapati atau rakuti,jadi gimana kalo orang-orang Pajajaran juga bersikap spt ini,mereka bisa menuntut pertanggungjawab atas peristiwa bubat.Biarlah Majapahit,Pajajaran,Salaknegara,Singasari dll berlalu dlm sejarah,sekarang tinggal mengambil pelajaran dari sejarah nusantara agar nusantara di masa datang lebih sejahtera dan lebih jaya dari kerajaan2 masa lalu.

Anonim mengatakan...
on 

Mau lapor siapa...mang bukti kasunyatan kan...berita kenyataan...kecuali sudah gila...miring uteke..edan...baru tidak tahu kenyataan...Admin kenapa diem sja sih...ada koment sewot bela arab...bela ajaran arab...kalo gak mau sesat kau..ini.ketakutan akan dongeng arab....!

Anonim mengatakan...
on 

santai aja bro,

"""Mau lapor siapa...mang bukti kasunyatan kan...berita kenyataan...kecuali sudah gila...miring uteke..edan...baru tidak tahu kenyataan..."""

gak usah dilapor kali....kan pihak kepolisia punya divisi intelijen sendiri yang memantau link2 atau web2 yang ada di indonesia, kan ada digital forensik Polri....


"""Admin kenapa diem sja sih...ada koment sewot bela arab...bela ajaran arab...kalo gak mau sesat kau..ini.ketakutan akan dongeng arab....!""

waduh kok admin diperintah2 pengunjung sih....memang anda siapanya admin??? bukanya menghargai admin yang bersikap open minded, siapa tahu komen2 orang2 yang kontra dengan pmikiran admin dapat membentuk kedewasaan admin dalam setiap penulisan artikel menjadi lebih baik.. itu yang harus dipelajari oleh anda....biar kan admin menjadi bijak dengan membaca komen2 yang bukan hanya pro terhadap pmikirannya, tapi juga agar admin dapat membaca komen2 yang kontra bahkan sangat kontra dengan artikelnya.... kita masa' sih mau mendikte admin?? apa kata dunia!!!

Anonim mengatakan...
on 

Yang jelas Raden fatah adalah Trah Majapahit karena Beliau putra langsung dari Raja Majapahit.... SO, anak keturunan Raden fatah otomatis berhak menyandang Trah Majapahit... wkwkwkwkwk.... gitu aja kok repot.

Anonim mengatakan...
on 

setuju sekali mas anonim
yang paling berhak ya pasti trah dari Brawijaya 5 baik Raden Patah maupun putra2nya yang lain yang sudah jelas asli darah Wangsa Rajasa
terus Hyang Suryo iku sopo?
yang jelas Brahmaraja itu ya yang ikutan menghancurkan keraton majapahit itu sendiri...
kok bisa2nya memutarbalikkan fakta sejarah
kalo orang gak ngerti sejarah ya kayak gini cuma bisa ngaku2 saja dan adu domba satu sama lain
keturunan asli Majapahit tidak akan seperti ini yang ada kita saling menjalin silaturahmi diantara seluruh keturunan Majapahit
mahkota yg dipake Hyang Suryo itu mahkotanya siapa?
wong itu bisa pesen di Pasar Klewer kok sama tukang buat kuningan dan tinggal dipoles aja..
apalagi ada batu2 dan permata, mahkota asli gak ada yang bentuknya kayak gitu...
kalo mau liat yang aslinya silahkan ketemu sama saya biar Hyang Suryo paham dan saya jelaskan silsilah asli Trah Majapahit dari awal sampe akhir....
dari Ken Arok/ken Dedes sampai Majapahit ataupun trah Kerajaan Sunda yang menurunkan Raden Wijaya dari pihak Bapak (Rakyean Jayadarma)putra mahkota Kerajaan Sunda Galuh

kalo Admin itu waras gak mungkin tulis di blog "Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.

Anonim mengatakan...
on 

namanya aja Sunyoto Al-Kafirun
yo pancen awakmu kafir cak, sing drengki iku sopo?
aku mung pengen meluruskan sejarah
tapi yo susah malah ketemu wong2 gendeng gak ngerti sejarah termasuk awakmu kuwi...
mataku ya ora picek wong wis tak parani kabeh tempat sing kowe sebut mau ndul....
aku gak perlu ngaku2 aku iki sopo karo awakmu
kowe iku sopo?
wong cak Suryo iku gak wani ketemu aku, opo meneh awakmu cah kafir

AKU IKI ASLI MAJAPAHIT
TRAH BRAWIJAYA
TRAH WANGSA RAJASA

cukup ora cah Kafir??

ati2 awakmu ojo nganti kebakar nek awakmu ngedek tanah MAJAPAHIT TROWULAN!!!!
tanah leluhurku ora sudi nrimo awakmu
kowe iki cuma kedibal sing ora ngerti tata krama karo leluhur Majapahit
kowe iki salah sijine wong sing bakal dilaknat Leluhur Majapahit
Ditunggu......

Anonim mengatakan...
on 

NGAKU ASLI MAJAPAHIT NING UTEK E KEARAB-ARABAN NDUL...TAK SEBUL MLEMBUNG KOWE

sunyoto Al-Kafirun

Anonim mengatakan...
on 

Tak tunggu sopo sing mlembung dhisik...
kowe opo aku?

Anonim mengatakan...
on 

Gak usah bawa2 Arab
memangnya cak Suryo iku import dari mana agamanya?
wong dulu mbahmu itu masih memuja matahari, bulan, halilintar kok
kalo islam dari Arab, Hindu dari India, Budha dari Cina
trus apa yg mau diributin?
kayak paling bener sendiri aja cah Kafir dari Tulung Agung yg gak tau sejarah ini..
kamu sendiri nyembah apa cah kafir?
patung/tepekong juga bukan?? malah bentuke ASU/Barongan...atau Naga?
pancen Nyoto Kafirun kamu itu ya

Ra'nyoto Ra Kafirun.... mengatakan...
on 

namanya juga gak ngerti pak Ra'nyoto
dimaklumi aja cah Tulung Agung itu...
nek kalangan terbelakang ya begitu...
maklum penyakiten Bipolar Disorder
sering kesurupan, sering terhalusinasi, persis kayak kalangane cak Suryo sering dibuat2 kesurupan biar pada percaya
padahal leluhur palsu
semua sudah di setting disetiap acara biar orang lain di luar kelompoknya itu percaya
padahal setahu saya leluhur yang datang contohnya Tribuana Tunggadewi gak kayak gitu juga kok
jangan mudah tertipu dan percaya

Wong Tulung Agung tapi gak kayak Sunyoto mengatakan...
on 

Sing edan kowe opo kowe...nang kene jelas beritane...la kowe sopo...cah edan !. kowe iku dianggap tahiu...wong jowo ora oleh wahyu karo arab ndul...iso-iso dicap kapir kowe...dasar budak e arab kowe iku

Sunyoto Al-Kafirun cah Tulung Agung

Anonim mengatakan...
on 

perlu diketahui bahwa Keturunan Brawijaya itu tidak tinggal diam dengan keberadaan cak suryo yang mengaku Raja Majapahit dan kami sebagai keturunan asli Majapahit juga hanya maklum
karena sudah jelas Majapahit itu apa dan siapa keturunannya
biar saja mereka mengaku dan merasa berhak jadi penerus Majapahit
memangnya gampang tanggung jawabnya mengatasnamakan penerus Majapahit
hal yang perlu disayangkan adalah sudah mengaku Raja Majapahit tapi kok tidak bisa menegaskan visi yang diemban dan tanggungjawab dia sebagai panutan dari Majapahit itu sendiri.
knapa membiarkan antek2nya untuk menjelek-jelekkan agama lain, menyebarkan fitnah dan sebagainya..
apa karena kalian merasa sudah paling bener sehingga dengan mudahnya menjelek-jelekkan, justru ini yang disesalkan
katanya Pura Bhineka Tunggal Ika nyatanya gak sinkron dengan apa yang tertulis dalam setiap web nya
kelakuan kayak gini kok mau menyatukan Nusantara
yang ada malah darah bakal tertumpah kembali
coba renungkan apa pantes web isinya begitu
coba isi tiap kolom yang ada dengan berita yang bermutu tentang Majapahit dan anda isi bagaimana cara mewarisi adat & warisan leluhur sebagaimana mestinya
jangan mengundang kontraversi dengan menyudutkan kelompok/agama lain karena kita adalah negara Pancasila yang toleransi bagi setiap pemeluk agama lainnya
saya prihatin dengan para komentator yang hanya menuliskan caci dan makian2an seperti tersebut diatas, ini tidak menunjukkan tingkat kedewasaan dalam beretika dan ini menunjukkan tingkat kebobrokan moral bangsa salah satunya
mau jadi apa Indonesia bila manusianya seperti itu..
termasuk Sunyoto Al Kafirun...inget harga dirimu terletak pada apa yang kau ucapkan melalui lidahmu itu..
semoga lidahmu masih bisa dipakai untung berbicara santun sebelum anda menjadi bisu

Pengamat Sejarah mengatakan...
on 

setuju Bapak Pengamat Sejarah yg saya hormati
tuh kalo orang yang ngerti sejarah pasti ngomongnya adem dan menentramkan hati
maklumlah pak Pengamat kebanyakan pengikut2nya cuma bisanya ikut2an aja dan ngeyelan lagi kayak dia sendiri ngerti sejarah padahal baru lahir kemarin
apalagi ngomongnya saru tapi namanya juga cah gemblung tulung agung pak Pengamat, harap dimaklumi nggih

Anonim mengatakan...
on 

saya juga maklum sama beliaunya
saya sendiri sering diskusi dengan para keturunan Majapahit khususnya dari Brawijaya baik yang turun ke Demak, Pajang, Mataraman mengenai adanya keberadaan Hyang Suryo ini dan mereka hanya memaklumi saja dan saya melihat dengan kepala saya sendiri bagaimana leluhur Majapahit yang sebenarnya apabila hadir di tengah2 mereka. begitu arif dan bijaksana dalam bertutur kata
tidak perlu upacara macam2 pakai ini itu, karena memang mereka darah dari trah leluhurnya
saya melihat bagaimana Tribuana Tunggadewi hadir dan dengan begitu anggun dan cantiknya beliau itu
dan memberikan Baju kepada salah satu cucunya baju yang pernah beliau kenakan
sangat berbeda dengan apa yang saya lihat dalam kelompok cak Suryo
ribet sekali kalo cuma ingin menghadirkan leluhur
ini faktanya dan bukti baju yang dikenakan Tribuana Tunggadewi masih ada sampai sekarang dan utuh..luar biasa kalo memang beneran asli keturunan ya pak Pengamat

Pengagum Asli Keturunan Majapahit mengatakan...
on 

Lo berita nyata kog masih dibantah !. Pengamat munafik itu namanya !. Termasuk yang anonim ini juga ketakutan dari kata-katanya yang ditulis dengan jari gemetar !. Berita nyata kog dibantah...malah mengada-ngada dipuja seperti diarab saja kao ini semua !.

Anonim mengatakan...
on 

Sya lbih malklum dengan orang yang sok pinter...sok tahu dan tak mau berita nyata...he..he..he..

Sunyoto Al-Murtadin wal Kafirun menurut arabin

Anonim mengatakan...
on 

Tenang Admin...aku mendukungmu pull...ungaka kenyataan kini okre !.
Sunyoto al-ganteng

Anonim mengatakan...
on 

Orang-orang yang ngaku paling asli majapahit.. kasihan, engkau akan musnah. karena raja dan kerajaanmu tidak sanggup melaan serangan dajjal arab dari padang pasir...

Kalo nggak sanggup melindungi warganya, maka jangan salahkan bila "Wong Jawa Wis Ilang Jawane". Walaupun yang benar "Wong Jawa sudah mendapatkan identitas baru", yaitu dajjal arab. Dajjal india yang mengaku paling asli sdh tinggal puing-puing... kasian. Ini karena kelemahan rajanya yang tidak sanggup melindungi warganya.

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Masak keturunan belanda,...keturunan australia...wah gimana ini ngapak kog otaknya tumpul ya....ndak pernah baca sejarah kali....Majapahit itu kurikulumnya masih diajarkan...ngapak...ngapak !. Bisamu hanya begitu terusss

Anonim mengatakan...
on 

wah gak beres neh
gw juga keturunan ngapak dan keturunan Belanda juga cah pengikut Suryo
tapi ini bukan Jawa Ngapak diatas
sama2 Ngapak tapi tetep saudara
kita dukung terus jawa Ngapak dan Majapahit yg pastinya bukan Brahmaraja dong
siapa itu Brahmaraja??
situ yg gak pernah baca sejarah makanya goblok sejarahe....

Anonim mengatakan...
on 

Wahai Anonim yang bilang otak saya tumpul...! Kukira yang tumpul itu otakmu. Gak bisa menyimak postinganku. kalo mau menilai aku, lihat seluruh postingku, jangan sepengal yang itu.

Semua orang Jawa sadar kalo kita bukan keturunan Belanda atau asutralia. termasuk kamu juga bukan keturunan India, tapi otakmu otak dajjal india. Hal yang sama, otakku adalah dajjal arab. Kalo kamu menyembah leluhur, aku menghormai leluhur!

Kalo otakmu begitu terus, maka orang Jawa macam kalian akan musnah. Dan kalian bukan lagi Jawa. Karena Jawa yang baru sudah menemukan jatidiri yang baru yang sesuai dengan zamannya. Bukan zaman takhayul dan dongeng-dongeng.

Kau lupa atau tidak tahu bahwa kau itu kerasukan dajjal india berabad-abad. Karena sudah mendarah daging maka kalian katakan asli jawa. Kau tahu nggak bahasa Kawi? musnah kan? bahasa itu musnah seiring dengan kemusnahan bahasa induknya (dajjal india=sansekerta).

Anehnya. orang-orang india masa kini tidak pernah meratapi kemusnahan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Mereka bangga dengan kekiniannya. beda dengan kalian, hanya karena dajjal arab datang berdagang, lalu rakyat majapahit berbondong-bondong berganti penganut dajjal arab, kalian gusar dan kecewa. Sebenarnya kalo kecewa, kecewanya kepada raja majapahit yang tidak mampu melindungi budaya rakyatnya!

Pertanyaannya, kenapa justru rakyat majapahit berbondong-bondong menganut dajjal arab dan meninggalkan dajjal jawa (maksudnya leluhur..). Coba pikir pake otak! jangan pake dengkul. Bepikir secara rasional, jangan mantra-mantra dan jampi-jampi.

Soal sejarah, sudah sejauh mana pengetahuanmu tentang sejarah nusantara? kalau kau punya data dan versi, silahkan saja ajukan, tetapi kalau ada pihak lain juga punya data dan versi yang ternyata valid karena sudah digunakan oleh sejarah dunia (bukan hanya Indonesia lho). Lantas apa yang akan kau katakan? Sodorkanlah ahli-ahli sejarah dari kalian sendiri dan ajukan ke pentas sejarah untuk diajarkan di sekolah-sekolah! Tapi, sekali lagi sejarah itu dalam konteks rasional, bukan dongeng!

Begitu lho!

Salam dari
Anonimus Keturunan Jawa Ngapak
Penyembah Tuhan dajjal arab.

Anonim mengatakan...
on 

Kedatangan dajjal arab ke jawa tidak dengan bala tentara besar. tapi mengapa rakyat jawa memilih menjadi dajjal arab yang sampai saat ini sudah menjadi jati diri baru Jawa????

Apakah ada serangan besar-besaran dari dajjal arab sehingga kerajaan majapahit hancur lebur karenanya dan rakyatnya dipaksa menjadi dajjal arab?????

Bukankah semua mengakui bahwa dajjal arab datang melalui saudagar? Apalah kekuatan saudagar yang tidak ditopang dengan balatentara tangguh. Kalaupun ditopang dengan kekuatan tentara, apakah majapahit juga tidak punya tentara untuk melindungi rakyatnya????

Coba bandingkan dengan kedatangan sudagar dajjal belanda (Baca: VOC)yang ditopang dengan kekuatan negara? apa yang terjadi? apakah bangsa Jawa kemudian menjadi dajjal Belanda???????

Pikir pakai otak kepala, jangan pakai dengkul!

Ternyata bangsa Jawa masih menjadi dajjal arab yang dari hari ke hari semakin kokoh. Bangsa Jawa dengan penuh percaya diri memproklamirkan diri dengan jati diri baru. Jawa yang Baru. Orang Jawa yang seperti ini bukanlah Wong Jawa yang telah Ilang Jawane, justru Jawa macam situs gratisan ini yang telah bukan lagi Jawa atau paling tidak kita katakan Jawa Kuno. Atau menjadi suku terasing.

Salam dari
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.
Inyong Wong Ngapak Dajjal Arab.

Salam dari:

Anonim mengatakan...
on 

Arab memang tidak datang membawa bala tentara banyak (itulah hebat sifat yang licik)...tapi membuat rakyat ini menjadi arab otaknya hingga anti dengan adat dan budaya sendiri...merekan awalnya hanya datang sebagai pedagang sehingga diberi tanah di Tuban sebanyak lima hektar, tapi setelah kuat, akhirnya gebuk yang lainnya yang tidak ikut arab...(ini fakta yang bisa dilihat...). Jadi kalau memang pahit katakan pahit, manis katakan manis, makanya sekarang mana ada orang jawa berpikir jawa pasti berpikir arab...karena kalau tidak islam susah dapat KTP dan diintimidasi dengan cap kafir , musyrik, sesat...itulah hebatnya ajaran mereka (ingat pernah alami masaa jahilliyah)...hingga sekarang rakyat ketakutan bila tak ikut arab...jangan hanya kowe punya pemikiran begitu !.

Anonim mengatakan...
on 

ha ha ha ha.. argumenmu hai Anonim di atasku ini...
Betapa rapuh dan semakin menunjukkan bahwa dajjal jawa-mu itu memang sudah layak untuk runtuh dan digantikan dengan dajjal baru, yakni dajjal arab. good bye dajjal india.... and welcome dajjal arab!

Kalo memang kedatangan dajjal arab yang lama kelamaan merugikan, kenapa tidak ada tindakan dari penguasa majapahit mumpung belum menjadi kekuatan besar?????? Setelah muncul menjadi kekuatan (yang sebenarnya belum juga besar) berupa Demak, eh... majapahit kalah. Apalah artinya kampung demak bintoro bila dibandingkan dengan empire majapahit??????? kok bisa-bisanya majaphit keok! kalah tak berdaya. Rakyatnya berbondong-bondong beralih dari dajjal majapahit menjadi dajjal demak. Dari dajjal india menjadi dajjal arab! Tak urung raja majaphitpun mengikuti dajjal arab. Coba pikir pakai otak, jangan pakai perasaan marginal!

Ha ha ha.. apalah artinya tanah 5 hektar di Tuban milik dajjal arab bila dibandingkan dengan tanah jajahan emperium majapahit?

Jika memang budaya dajjal india (atau dajjal jawa, kalao nggak mau disebut dajjal india) itu kokoh, tak kan mungkin hanya disebut "kafir" lantas penganutnya takut lalu pindah menjadi dajjal arab!!!!

kalaupun ada intimidasi hanya karena disebut "kafir' lantas tindakan dari penguasa dajjal jawa untuk melindungi rakyatnya bagaimana??!!! kalao sekarang kalian menuntut ya menuntut sama siapa? pemerintah Indonesia dan segala perangkatnya mau tidak mau sudah menjadi dajjal arab (dengan derajat tertentu). Kenapa tidak melakukan prevensi dari jaman mbahmu si suryo masih hidup dan ketika emperium majapahit masih punya balatentara???? kalo menuntut sekarang apalah artinya???

Pikir lagi paklai otak kepala jangan dengkul!

Coba pikir lagi dengan kedatangan dajjal belanda! Sama-sama berkedok sudagar. tetapi saudagar dajjal belanda atau eropa umumnya, ditopang dengan kekuatan tentara, tetapi apa yang terjadi??? Perlawanan rakyat jawa yang notabene sudah menjadi dajjal arab begitu kuat! tak ayal lagi, bangsa jawa dan nusantara tak bisa beralih menjadi dajjal belanda! Camkan ini!

bandingkan dengan kedatangan dajjal arab! Adakah perlawanan sengit nan heroik dari rakyat majapahit alias jawa?????? Dan lihat hasilnya, 90% bangsa jawa menjadi dajjal arab!

Sekali lagi pakai otak kepala!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Penganut Dajjal Arab
Sebagai jatidiri Jawa masa kini dan masa yang akan datang!

Anonim mengatakan...
on 

kalau kau katakan arab meracuni otak jawa sehingga berpikir ala arab, apakah kalian tidak sadar bahwa corak pikir, tingkah laku dan tutur katamu itu cerminan jajahan dajjal india. kau pasti tidak pernah sadar dan tidak mau mengakui bahwa segala gerak gerikmu, bahasamu, bau busuk mulutmu, denyut nadimu, detak jantungmu, sesembahanmu, pakaianmu, dan anumu sudah menyatu dengan dajjal india berabad-abad. Merasuki jiwa ragamu dan aliran darahmu serta mendarah daging di dirimu maka kau tidak tahu bahwa kau itu dijajah oleh india.

beribu alibi dan argumentasi kau sodorkan, tak bisa kau mengelak bahwa kau dcerminan dajjal india. tapi memang sulit kau bedakan! Kenapa? karena dajjal india sudah menyatu dan "menjadi asli" bagi dirimu. Tapi dengan sedikit membuka mata pikiran yang jernih kau bisa melihat bedanya dan pengaruhnya. Sebagaimana para peneliti barat (sebagai orang luar) meneliti budaya jawa yang bisa dengan jernih menguraikan bagaimana kaitannya dengan dajjal india.

Begitulah dirimu sebagai budak india yang tak pernah kau sadari!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Saudaraku Anonimus (Keturunan Jawa Ngapak)
susah kalo kita ngomong sama orang yang gak ngerti sejarah
bisane mung melu2 thok karo sing ora ngerti sejarah kaya kebo dicucuk cungure....
bisane cuma caci maki gak ndelok nek sabenere yo deweke kuwi sing Dajjal
sebenernya kalo Suryo Brahmaraja XI gak pake jelek2in agama lain dan segala bentuk pengakuannya TERSERAH...SAK KAREPMU LAH!!!!
tapi yg buat SAYA TIDAK TERIMA adalah sudah jelek2in agama dan saya juga termasuk Dajjal Arab seperti yang disebut cecunguknya Suryo dan
saya pribadi sebagai keturunan Majapahit dari Trah Raden Wijaya BODO AMAT dengan segala bentuk kegiatan dan pengakuan Suryo sebagai raja Majapahit Masa Kini (katanya......)
tapi lucunya ya wong pengikutnya itu wong bodo-bodo tur gak ngerti sejarah apalagi kena pengaruh sehingga di cuci otaknya sampe tumpul gitu...mau ngapain lagi?? wong kita ngomong sama ARCA kok
kok bisa bilang Dajjal Arab licik??
wong gak ngerti sejarah ya bisanya begitu...
yang menghancurkan keraton majapahit itu siapa???
apa Raden Patah beserta para wali? ya Brahmaraja itu yang ngancurin Majapahit....ini yang diputarbalikkan faktanya
udah dijelasin di awal eeeeeeh kok gak terima
tetep nyalahke Dajjal Arab
itu pertanda memang wis keblinger
Dajjal Arab datang ke Indonesia dengan damai gak pernah ngajak perang
Istri Eyang Brawijaya 5 dari Champa itu Dajjal Arab juga
kok mau Brawijaya memperistri Dajjal Arab???
ya emang datang dengan damai kok
gak kayak Brahmaraja dan Girindrawarddhana bisa2nya nyerang Brawijaya 5, itu namanya NGIRI, maklum pengen jadi Raja
ya bisa2nya ya NGAKU-NGAKU kayak Suryo Brahmaraja XI sekarang ini
dimaklumi saja bagi pengikut dan orang2 yg ikut ngakuin sampe2 cium kaki Suryo itu lohhhhhh....
anggap aja dagelan ketoprak lah

saya 2 kali datangin Pura Majapahit di Jimbaran itu lah Suryo gak mau keluar....
katanya Pura Pancasila....
tapi kok pake jelek2in agama lain khususnya Dajjal Arab??? mana kebenarannya

yang susah dapet KTP selain Dajjal Arab itu siapa?
wong bikin KTP itu gampang, mau Dajjal Arab, Dajjal India, Dajjal China atau Dajjal2 yg lain itu mudah kok
dari dulu kok alasannya begitu2 aja gak ada yang lain apa buat nyalah2in....

knapa mesti takut sama Dajjal Arab? wong gak gigit kayak drakula kok
mau maju gimana kalo masyarakat majapahit pikirannya kayak gitu apalagi rajane RAJA KETOPRAK
mendingan main aja di Taman Mini ntar pasti saya tonton deh, itu masih lebih terhormat dari pada cuma ngaku2

gak ono rampunge nek debat karo kaum terbelakang tur autis
tapi kadang wong autis kuwi pinter
tapi nek kaume Suryo termasuk AUTIS BIPOLAR DISORDER kayaknye

Anonim mengatakan...
on 

Matur kesuwun kanggo sedulure inyong sing esih keturunane Raja Majapahit Trah Raden Wijaya (mungkin turunannya Bre Wijaya ya sampeyan?).

Menilik sejarah, memang trahnya Roy Suryo, eh Mas Suryo eh.. siapa tu brahma Kumbara apa sisingamangaraja XI yang konon katanya keturunan Raja Majapahit dari trah Girindra wardhana dari kediri, memang bermusuhan dengan trah bhre wijaya. makanya isinya selalu begitu.

Dalam sejarah, kedua trah tersebut terlibat peperangan. terakhir, trah girindra wardana menyerang bhrewijaya... Lucunya, keturunan mereka selalu menyalahkan dajjal arab... wkwkwkwkwkwk.. justru dajjal arab menyelamatkan brewijaya dari kehancuran...

Salam dari
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Salam untuk saudaraku di atas yang masih keturunannya trah bre wijaya.

Anonim mengatakan...
on 

Ha...ha..ha...Kalian itu belum paham juga ya...Arab memang bangsa jahilliyah sekaligus saudara lihat saja bajunya seperti India...arab dan India tak ada bedanya...

Sekarang itu bangsa ini sudah menjadi kearab-araban atau India hingga anti dengan sejarah , adat dan budaya serta rituyal bangsa sendiri...Aku tak kenal dengan Bapak Suryo tapi dari komentarmu kamu sekalian itu tunjukan kebodohanmu sendiri...ketololanmu Jawa keturunan Ngapak dan konco-konconya sudah sok jadi arab...budaknya arab...arab juga numpang Gujarat India waktu datang itu sejarah...Tapi sekarang pakae nama Islam supaya jadi arab semua bahkan melebihi kebodohan aran 1500an tahun lalu...lihat suks demo gebukin aliran atau yang gak sepaham dengan lainnya...cerita muhammmada dipercaya...cerita india juga...aneh kalian ini tidk percaya dengan kitab m ilmu nenek moyang sendiri....dasar mental budak arab semua....

Anonim mengatakan...
on 

Dajjal Arab yg menurut pengikut Suryo ini anti dengan sejarah SUDAH TENTU SALAH BESAR, kami sangat menghormati LELUHUR KAMI

saya TEGASKAN LAGI sebagai keturunan Raden Wijaya sampai Brawijaya 5, keturunan langsung dari Muhammad SAW dan Nenek tecinta dari India (KHAN)...demi ALLAH tidak terima dengan hinaanmu LANGIT BUMI saksiku yang mendengarkan hinaanmu terhadap SANG PEMBAWA KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT MUHAMMAD SAW....tunggu azab kan datang kepadamu WAHAI DAJJAL YANG SESUNGGUHNYA

Anonim mengatakan...
on 

Wahai anonim yang menganggap aku tidak paham!

Justru kau itu yang tidak paham dengan postingku. jelas-jelas di postingku dijelaskan bahwa aku penyembah dajjal arab, budak dajjal arab dan lain sebagainya. kalu kami mengakui, dan itu yang akan terus terjadi maka jangan heran kalo bangsa ini menjadi arab (menurutmu).

Tidak seperti kau, perilaku, corak berpikir, sistem filsafat, sistem sosial, budaya dan lain-lain sebagai dajjal india tapi nggak kau akui. karena kau sudah merasa asli dengan dajjal india.

Cermatilah isi postingku itu... maka kau tahu maksudku. Pakailah bahasa baru nusantara masa kini (bahasa indonesia yang baik dan benar maka kau tahu). jangan paklai bahasa india masa lalu (baca: sansekerta yang sudah punah).

Ha ha ha.. lugu amat sih budak india yang satu ini!

India yg kumaksud bukanlah secara fisik. kalo secara fisik ya malah mirip arab donk!

Lagi pula, aku memposting bukan untuk menanggapi kausitik dalam artikel atau komentar. yang aku tanggapi adalah pada tataran paradigmatik, konsep berfikir dan corak berfikir manusia jawa model kalian. tahu????!

kalo memang leluhur itu hebat, kenapa bisa kalah sama saudagar padang pasir nan gersang. kenapa budaya dajjal jawa (karena kau gak mau disebut dajjal india) bisa kalah dengan dajjal arab?

Kenapa sih hanya dibilang "kafir" dajjal anutanmu menjadi tidak laku? Ada apa dengan kata-kata "kafir" bagi dajjalmu? Jikalau dajjalmu itu kokoh mengakar di diri rakyat, kokoh menopang sendi religiusitas rakyat, kokoh menopang paradigma rasional dan perkembangan zaman, rasanya tak kan goyah hanya dicap "kafir".

Kalau memang kokoh sendi-sendi budaya dajjal anutanmu dan leluhur, mestinya mampu menangkal dan berinteraksi secara positif dengan kehadiran dajjal arab dengan slogan "Kafir"nya. Ini malah enggak, hanya dikatain "kafir" langsung hilang itu dajjal jawa atau dajjal india seketika tanpa ada perlawanan apa-apa. kasihan sekali! Anutan model apa itu, tidak bisa berinteraksi dengan dajjal lain!

Makanya, pake otak kepala! jangan mempelajari ramalan sabdo paralon thok! buka mata, buka telinga, baca, baru bicara!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Budak Dajjal Arab yang menghormati leluhur,
bukan menyembah leluhur.

Anonim mengatakan...
on 

Lihatklah itu dajjal eropa, dajjal cina dan lain-lain. Dicap kofar kafir berkali-kali sampe nDower bibir yang ngecap, mereka tetap saja kokoh dan menunjukkan perlawanan dari sisi lain. Teknologi, ekonomi, politik. Mereka tidak meratapi diri dan mencela yang mengecap "kafir".

Kalo otak berpikirmu teracuni dajjal india kuno ya akan selalu begitu. bangsa India modern aja sudah gak atau mulai meninggalkan dajjal india kunonya kok kamu meratapi kehancuran dajjal india dari tanah jawa!

Lihatlah, bahasa sansekerta dan huruf pallawa. kedua budaya dajjal india tersebut sudah punah di tanah india, tetapi rakyatnya tidak meratapi diri dengan kemusnahan itu. bahkan di beberapa wilayah tanah india, tulisan pallawa dan bahasa sansekerta diganti atau mendapat pengaruh dajjal arab. Meraka enjoy aja tuh!

Ini kenapa orang jawa yang ngaku paling asli jawa kok meratapi diri dengan kahancuran dajjal india dari diri tanah jawa! Betapa hebatnya penjajahan dajjal india di diri kalian!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Darimana kalau kamu keturunan Muhammad wong arab...tunjukan batang hidungmu nanti kan ku tes,,,jangan hanya ngaku-ngaku keturunan muhammada biar diseganio gitu...wadoh...rusak sudah otaknya bangga dengan trah kerajjaaan arab...dasar budak...budaknya arab ngapak ini...Brawijaya dibawa-bawa...hak asasimulah ngaku apa saja turunan jibrilsekalian atau langsung tiba-tiba ada....terserah kamu ngapak...mana aktifitasmu mending ini ada yang nyata....la wong muhammada saja tidak ada yang tahu kok kamu ngaku keturunannya...Ha.....ha...ha...hwa...hwg/....heg...lucu kau ini...itu loh sumiati sudah jadi budaknya arab...dapat guntingan kan...kok kamu sekarang ...mau...ha...ha....

Anonim mengatakan...
on 

ha ha ha ha.. otak dengkul otak dengkul... siapa yang ngaku keturunan muhammad dan arab? Aku budak dajjal arab memang iya, dengkul!

Kau itu yang otak dajjal india tp gak ngaku.. wkwkwkwk

Salam dari
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

woalah...nonton polah tingkahe wong goblok neng ngeyelan ki marahi ngguyu bakul kacang (kakehan cangkem) kabeh,...ha ha ha ha...no komen wae ah...isin aku ngomong neng kene... ming melu ngguyu ono wong edan di tanggap

jenengku dodol...sopo seng arep nesu? oleh! lha wong website nya aja ming golek mungsuh...jiiiaaaaannn...tak ngguyu sek...hahahahaha...wong edan, wong edan...ditanggapi

Anonim mengatakan...
on 

sedulurku Keturunan Jawa Ngapak
DI HALALKAN darah orang2 yang telah menghina Rosulullah
andai orang itu ada di depanku dan tak blender

Anonim mengatakan...
on 

tapi tenang aja kita lihat bagaimana akhir hidupnya....

Anonim mengatakan...
on 

Anonim di atasku selang satu, tidak mesti begitu.. tak perlu ada pertumpahan darah. Ini juga cuma web gratisan, kalo saya banyak komentar ya sekedar ngajak berpikir alternatif dalam hal bagaimana memahami Jawa baru masa kini. Jawa yang sudah menerima dajjal arab sebagai identitas baru. Sekaligus menegaskan bahwa Jawa telah berubah. Tak perlu lagi ada monopoli dan otorisasi tafsir atas Jawa dan budaya Jawa oleh sekelompok manusia Jawa yang merasa paling asli. Karena semuanya adalah "asli", dan semuanya pula "adopsi".

Dajjal arab itu gak perlu harus bertumpah-tumpah darh menyelesaikan perkara sepele ini.

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.

Anonim mengatakan...
on 

Sebelum dijajah dajjal India, orang Jawa memiliki keyakinan monoteistik. Sila tengok di http://susiyanto.wordpress.com/2010/11/15/jangan-fitnah-mbah-petruk-mengungkap-jatidiri-%E2%80%9Cpamomong%E2%80%9D-merapi/#more-213.

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.

Anonim mengatakan...
on 

Perihal : Berita “ Hak “ Untuk Kepemilikan “Mahkota Majapahit “



Kepada
Ketua Yayasan Puri Surya Majapahit
Di Tempat “



Dengan Tidak Mengurangi Rasa Hormat Kami “ Demi Bangsa Dan Untuk Mengembalikan Martabat Bangsa Indonesia “ Untuk Saya Yang Membaca “

Saya Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini

Nama : Hendra Agus Trino
Alamat : Jl.Kalitanjung P.Grenjeng 01/06 No.56
Kel. Harjamukti Cirebon Jawa Barat

Berdasarkan Informasi “ Yang Saya Ketahui Melalui Web “ Puri Surya-Majapahit .co.cc Dan Berdasarkan Apa Yang Saya Miliki ( Hendra Agus Trino )

Untuk Orang Yang Saat Ini di Beri Kepercayaan Menerimanya Untuk Sementara“Agar Berkenan “ Menyerahkan Mahkota Majapahit “Kepada Hendra Agus Trino Untuk di Satukan Dengan Pasangan “Dan di Serahkan Kepada Pemerintahan Yang Sah “ SBY” ( Melalui Media Dan Berita Acara Resmi )

Agar Berguna Untuk Kepentingan Rakyat Dan Bangsa Indonesia Tercinta “ Guna Mewujudkan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia “ Dengan Cara Yang Di Benarkan Hukum ,Sesuai Prinsip Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Serta Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Keanekaragaman Yang Ada di Indonesia, Melalui Musyawarah Yang Di Pimpin Oleh Hikmah Dan Kebijaksanaan Sehingga Tercipta Persatuan Indonesia Untuk Satu Tujuan Dalam Berpartisipasi Membangun Dan Mengembalikan Martabat Bangsa Indonesia Yang di Dasarkan Oleh Ketuhanan Yang Maha Esa ( Pengejawantahan Pancasila “Bukan Untuk Kawula )

Demikian Surat Ini “ Saya Buat Dengan Sebenarnya Setelah Apa Yang Saya Ketahui Dan Mendapatkan berbagai Informasi Melalui “Web “Puri Surya-Majapahit”

Sebagai Pertimbangan Benar Dan Pentingnya Agar “Mahkota Majapahit Itu “Agar Diserahkan Kepada Hendra Agus Triono Untuk di Berikan Kepada Pemerintahan SBY “Selajutnya Dilampirkan Beberapa “ Bagian “ Referensi Pendukung.





Hormat Kami Untuk Yang Membaca



( Hendra Agus Triono )

Satria Pringgodani mengatakan...
on 

Sudah,kalian jangan ribut,aku sudah ada disini,liat petir petir keras dilangit dimasa depan bersamaan dgn badai matahari,saat itu dimulai kebangkitanku,dariku sendiri,bukan dari politik politik orang,saat itu aku adalah dewa yg hidup,tak ada yg bisa menghalangiku menyatukan asia tenggara,agama cinta kasih,bukan kekerasan

Anonim mengatakan...
on 

Hendra Agus Triono, lek butuh mahkota jukuk en ndek malang aku nduwe tak enteni. Gratis gak atik mbayar. Persis koyok tek e Cak suryo konto iku yo onok. Biasane digawe main wayang wong..........

Anonim mengatakan...
on 

awas saja kalau sampai Majapahit ingin ditegakkan kembali.....kami2 orang2 SUNDA tidak segan2 memberontak....

KAMI SUNDA ANTI PENJAJAH MAJAPAHIT....

Ingatlah kejahatan biadab kalian MENJAJAH...

Ingat lah kejahatan biadab kalian yang sangat pengecut yaitu MEMBANTAI utusan Sunda dalam perang BUBAT

Jangan sampai sejarah kelam dan pilu dalam kemanusiaan kembali terulang oleh orang2 FASIS semacam titisan AYAM JELEK dan GAJAH BENGKAK...


karena MAJAPAHIT = MENJAJAH dan MENJARAH secara PAHIT wilayah2 lain dengan cara keji



AYAM JELEK = HITLER
GAJAH BENGKAK = MUSOLINI


GERAKAN ANTI MAJAHAHIT

Anonim mengatakan...
on 

hahahahahahaha.....sangat memalukan bila dilihat sejarah majapahit runtuh.....

runtuhnya bukan diserang oleh kerajaan lain tapi oleh keserakahan jiwa menjajah kalian....sampai2 mengorbankan saudara kalian sendiri SUNDA untuk ditaklukan.....namun Tuhan tidak tidur....bangsa2 lemah lain boleh kalian zolimi dan aniyaya serta kalin peras dan jajah....tapi tidak dengan SUNDA.....

hahahaha......padahal baru sekali saja majapahit mencoba menyenggol SUNDA di perang Bubat yang kalian, majapahit, kobarkan dan buat sendiri.... namun Tuhan sudah MURKA...

justru perang Bubat itulah AWAL dari AKHIR SEJARAH MAHAJAJAH MAJAPAHIT....

SUNDA tidak menghancurkan Jajahpahit dengan mengirim Kesatria terhormat....namun cukup dengan menunjukan perbuatan khianat, keji dan kotor yang Jajapahit lakukan oleh GajahMabok terhadap utusan kehormatan dan rombongan sipil pengiring Putri Dyah dari Kerajaan Sunda. Karena peristiwa inilah yang membuat PenDuka Ayam Buruk kemudian Nelongso gak karu karuan hingga akhirnya stress kabur mewek minggat dari kerajaan dan pergi hilang (mungkin MAMPUS) entah kemana atau dimakan apa (mungkin tikus, mungkin macan jawa, mungkin Celeng), atau mungkin mati kelaperan....

itulah AWAL DARI AKHIR KISAH JAJAHPAHIT rajanya idup gak tenang karena berdosa, patihnya stress karena gadis impiannya tiada, para petingginya salingbunuh berebut kuasa, rakyatnya gak keurus, dan wilayah jajahannya akhirnya melakukan pemberontakan....

sejarah akhirnya adalah....JAJAHPAIT kemudian hancur berkeping2

ditelan KARMA dan WAKTU....



-GERAKAN ANTI FASISME JAJAHPAIT-

(mari kita seret (di jalanan pake truk) dan adili Almarhum Eyang Suryo (RIP) yang ngaku2 Raja keturunan majapahit sesuai dengan Hukuman Keras zaman Kerajaan Majapahit yaitu di penggal lidah dan pancung kepala di depan umum)

Anonim mengatakan...
on 

ADMIN WEB ini ORANG GOBLOK....

bentar2 bawa2 nama arab...bentar2 bawa nama arab....bentar2 bawa nama Majapahit...

wei sadar wei.....

wei admin geblek....sadar woi....kelakuan lu tuh dah sama kaya MALINGSIA.....lo tuh (ADMIN GOBLOK!) macem PENDUSTA amatir .... suka ngaku2 mngatas namakan majapahit dan ngaku2 sebagai keturunan raja majapahit.....

bangun oi bangun...

ini zaman udah modern oi....ini INDONESIA oi.....

ini bukan jaman kuno majapit lagi....

ngimpi apa lu hey admin tolol....
udah gak ada lagi tentara yang sekarang pake tombak dan berpakaian telanjang dada dan celana selendang....
udah gak jaman lagi perang pake panah dan kuda....
udah gak zaman lagi kepala negara pakeannya telanjang dada dan pake sarung...
udah gak jaman lagi raja raja an yang punya selir2 sampe ratusan....
udah gak zaman lagi naklukin dan jajah wilayah orang sambil malak2 upeti woi....

bangun2 wahei admin goblok.....bangun dari mimpi mu di abad 13...

pikir pake otak oi wahei admin gubluk...pikir donk bahwa udah gak relevan lagi konsep kerajaan kuno dipake di zaman modern sekarang ini oi....

bangun hoi admin.....jgn ngelantur mulu lu....
gimana mo maju ni negara kalo ada orang2 kaya penulis admin web geblek gini.....

NGIMPI x ya...

Anonim mengatakan...
on 

wahai brahmaja , sadar diri lah anda.... jangan anda suka ngaku2 dan suka klaim sbg keturunan raja majapahit lah.....suka klaim sbg keturunan cina lah.....

sadar diri....lihat lah diri mu hey brahmaja....

mana ada raja seperti itu tanpa aura kepemimpinan terpancar di wajah....??????

mana ada orang cina tampangnya macem anda???? gak percaya?? silakan dateng ke Cina sendiri....

ngaku2 sebagai raja....tapi??? jangankan diakui....dikenal aja enggak

Anonim mengatakan...
on 

Lah kok pada ribut wong cak suryo itu keturunan yg ngancurin Majapahit kok malah jadi raja. Raja palsu, pinter muter balikin fakta sejarah. Lihat prasasti Jiyu I siapa yg rebut tahta Brawijaya 5 kalo bukan Ranawijaya sama Brahmaraja.Pinter banget kowe iki Ndul Suryo lan kroni2nye termasuk orang2 keraton yg malah ikut mengakui si raja goblok ini.

Liat silsilahnya wong isine ngarang kabeh....

kok gak tau malu...Mahkotamu itu bukan mahkota Majapahit, kalo ngerti sejarah dan memang asli keturunan Raden Wijaya mesti tahu dan paham tiap2 mahkota dan jamannya. Katanya bisa komunikasi sama leluhur kok malah gak ngerti...sing percoyo karo cak suryo iki yo bakal melok gendenge'......


Om-nya Santi, Santi-nya Mana Om???


(si Om: lagi tdur bareng eyang Suryo , Cuk!)
wkwkwkwkwkwk.....

Anonim mengatakan...
on 

BRAHMARAJA XI..., RAJA MAJAPAHIT (BALI) ?
Saya tertawa terpingkal-pingkal, ketika pertama kali seorang rekan yang jauh-jauh datang dari Pulau Bali dengan membawa selembar tabloid yang menceritakan tentang Brahmaraja XI sebagai raja Majapahit-Bali. Siapa tidak tahu dia ? Dia hanyalah pelaku spiritual yang biasa berziarah ke situs-situs peninggalan Majapahit yang ada di daerah Trowulan dan sekitarnya, dahulu tempat tinggalnya berada di sekitar kolam segaran, Trowulan, dekat dengan kawasan makam putri Campa.
Dia raja Majapahit masa kini yang bergelar HYANG BATHARA AGUNG SRI WILATIKTA BRAHMARAJA XI. Lho, kok bisa ...., yang ada itu WILWATIKTA bukan WILATIKTA. Wilwa berarti buah maja, dan Tikta berarti pahit, jadi WILWATIKTA berarti Majapahit. Lalu Wilatikta itu artinya apa ya ... ? Satu hal lagi..., ia bernama BRAHMARAJA XI, terus BRAHMARAJA I sampai X itu siapa ya .... ? Rasanya dalam sejarah Majapahit tidak pernah ada raja yang bergelar Brahmaraja ... ?!!

Marilah kita tinjau kakawin Negarakertagama yang merupakan sumber sahih tentang sejarah kerajaan Majapahit. Dalam pupuh LXXXIII bait yang 3 dijelaskan tentang Brahmaraja demikian ini : "Mashurlah nama pendeta Brahmaraja bagai pujangga, ahli tutur ; putus dalam tarka, sempurna dalam seni kata serta ilmu naya ; Hyang brahmana, sopan, suci, ahli weda, menjalankan nam laku utama ....". Dari uraian pupuh ini jelaslah kepada kita siapa sebenarnya Brahmaraja tersebut. Dia adalah seorang Brahmana, sopan, suci, dan lain-lain, jadi jelas-jelas bukan raja Majapahit.

Lho dia ini raja Majapahit-Bali kok ..... ?! Wah ... tambah menggelikan, mana ada kerajaan Majapahit-Bali itu ... ? Dimana letaknya ? Mana peninggalannya ? Untuk penjelasannya mari kita tinjau kakawin Negarakertagama dalam pupuh LXXXIII pada bait yang 5, yang menjelaskan sebagai berikut : "Tiap bulan Palguna Sri Nata (Hayam Wuruk) dihormat di seluruh negara ; berdesak-desak para pembesar, empat penjuru, para perabot desa ; hakim dan pembantunya, bahkan pun dari Bali menghatur upeti ....". Dari penjelasan pupuh ini jelaslah bahwa "Bali menghatur upeti....", hal ini membuktikan bahwa Bali adalah merupakan kerajaan bawahan dari Majapahit, jadi kedudukan antara Majapahit dengan Bali tidak pernah sejajar. Jadi dalam hal ini tidak pernah ada yang namanya Majapahit-Bali.

majapahit1478.blogspot.com/2011/05/brahmaraja-xi-raja-majapahit-bali.html

Anonim mengatakan...
on 

Serat Darmogandul perlu dipertanyakan validitas isinya, mengingat ditulis ratusan tahun setelah majapahit runtuh... lihat di:

http://majapahit1478.blogspot.com/2011/04/majapahit-wilwatikta.html

Ayo para begundal majapahit web ghebleg ini.. keluarkan argumen kalian.. Koplo!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak
Selalu setor OHN untuk mengunjungi candi kotak
di padang pasir gersang....

Anonim mengatakan...
on 

blok koq koyo tempek... domaine wae golek sing gratis

Anonim mengatakan...
on 

Semuanya benar menurut sudut pandang masing2 apapun dalil logika dan mistiknya.Harap dimaklumi berhubung jaman majapahit dulu belum ada facebook. Alangkah baiknya yang ilmiah tetap berjalan, tanpa uthak-uthek yang merasa berhak dan mewarisi. Jaman voc dulu sedikit orang indonesia yang faham kebesaran majapahit kayak sekarang. Dan berubah ketika ditemukannya sutasoma di lombok. Entah situs atau kitab apalagi yang akan ditemukan esok hari? Apakah nanti mendukung, atau justru bisa meruntuhkan tesis beberapa orang dari kita, dan bisa juga ternyata tesis kita semua? Let's see.. =D

Anonim mengatakan...
on 

Posting Komentar

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.