PERTAMA SEJAK 666 TAHUN

Berita dari Puro Mangkunegaran Solo oleh Kanjeng Pangeran Wa Arya Sontodipura kawedalan dening "Mbangun Tuwuh" .
Pada tahun 1343 Masehi, Arya Damar bersama Rakyan Mahapatih Hamengkubumi Gadjah Mada dan para Arya dari Majapahit membangun Pelinggih BRAHMARAJA/HYANG WISESA berupa Meru Tumpang sebelas dan Meru Tumpang tiga untuk pelinggih Permaisurinya RATU MAS/DEWI YULAN dimana Pelinggih ini untuk pemujaan Arya Raja Bali, agar tidak pulang ke Trowulan Majapahit. Didepan Pelinggih yang terletak di Pura Besakih ini Arya Damar Melantik Arya Kenceng adiknya sebagai Raja Bali atas perintah Ratu TRIBUANA TUNGGADEWI (Ratu Majapahit ke tiga) yang juga istri Arya Cakra/Sri Kertha Wardana kakak Arya Damar dan Arya Kenceng. Pada tanggal 1 Januari 2009 atas prakarsa Dr.Wedakarna keturunan Arya Kenceng diadakan doa bersama di Pura Besakih dengan menyertakan Pratima Ganesha yang habis meruwat Jagadraya/dunia di Pura Jagadnatha. Brahmarja selaku pemilik pratima mengikutkan pratima RATU MAS agar bisa melinggih dipelinggihnya yang dibuat 666 tahun yang lalu itu. Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta yang kebetulan turunan kesebelas Brahmaraja akhirnya berhasil membawa dan melinggihkan Pratima RATU MAS biarpun hanya semalam . Jadi Pratima Ratu Mas yang dibawa khusus dari Majapahit Trowulan ini baru pertama kalinya Melinggih Ratu Mas Pura Besakih sejak dibuat 666 tahun yang lalu. Sejarah terulang dimana Hyang Bathara Agung Wilatikta Brahmaraja XI di depan Pretima Ratu Mas Melantik DR. Wedakarna sebagai Raja Negara Bali seperti 666 tahun silam Arya damar melantik Arya Kenceng Leluhur Wedakarna. Kejadian ini sebetulnya tanpa disengaja Brahmaraja XI (Hyang Suryno ) ketika mendapat surat permohonan agar Ganesha dibawa ke Besakih mendapat pawisik agar pratima RATU MAS diikutkan karena di Besakih Beliau punya pelinggih. Akhirnya pratima Ratu Mas diikutkan. Dimana Gilimanuk disabut semua umat beragama diiring dan mampir dipura segara, Pura Majapahit Negara Bali, Pura Rambut Siwi, Pura Ibu Majapahit JIMBARAN, Pura Jagatnatha dan akhirnya ke Besakih 1 Januri 2009 yang mana setelah dihitung tepat 666 tahun usia Pelinggih Ratu Mas di Besakih. Juga karena Dewi Yulan berasal dari Cina dan beragama Budha maka diiringi dua Barongsai Cina Merah dan Putih. Barongsai ini pun yang pertama masuk Besakih dimana penduduk Besakih masa kini baru pertama kali melihat, dan anehnya depan Pelinggih Brahmaraja ada Patung Barongsainya dua menjaga Pintu Ukiran Meru. Pada awalnya Barongsai sempat dipermasalahkan kedatangannya di Pura Hindu, ternyata Besakih adalah Pura Majapahit yang dibuat 1343dan Agama Hindu baru di sah kan 1961. Juga Patung Barongsai sudah ada di dalam Pura Besakih sejak 1343, 666 tahun yang lalu, ini lah akibat Orde Baru dimana Kesenian Barongsai dilarang hingga pemuda masa kini tidak tahu bahwa Leluhur Putri dari Cina dan selalu dikawal Barongsai, untung di Bali uang Cina / Gobok Kepeng masih digunakan Upacara jadi mudah untuk menjelasankan bahwa Cina masih saudara dimana Fosil Manusia Purba Solo / Trinil sama Cina. Dalam sejarah kita dari Yunan Cina atau Kita Asia adalah Bangsa Indo-Cina. Surakarta, 14 April 2009 Arya Sontodipura Pemred B. T.

MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

81 Suara Gemuruh to “PERTAMA SEJAK 666 TAHUN”

MENGENAI DR WEDAKARNA SAYA KURANG SETUJU KARNA ,saya ingin tahu mengenai dia ( wedakarna) itu apakah leluhurnya adalah arya kenceng? sedangkan dia dalam Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori mengaku bahwa leluhurnya Arya Dalem.Dia mengaku sentana Arya Kenceng Tegeh Kori tapi versi sejarah dia dengan Sentana Asli Arya Kenceng Tegeh Kori( PURI AGUNG TEGAL TAMU,gianyar) beda sekali.Kenapa Wilatikta Brahmaraja tidak melantik pengelingsir Puri Agung Tabanan yang nota benanya adalah memang asli treh ARYA KENCENG? tolong beri penjelasan,karna banyak masyarakat bali sudah resah dengan sepak terjang wedakarna yang buntut-buntutnya demi jabatan saja. suksma.

Anonim mengatakan...
on 

Majapahit datang ke Bali dari dulu sampai sekarang adalah untuk kerahayuan jagad dan persatuan para keluarga besar Majapahit, apapun Jalan Leluhur semua sudah adil. Tidak ada bedanya antara yang dipertanyakan, Dalem itu adalah sebutan panggilan untuk Arya Kenceng yang mempunyai banyak keturunan sehingga para keturunannya mengkotak-kotakan diri, untuk itu sudah cukup kita dijajah bangsa asing terutama pedagang Gujarat Arab dan Belanda yang membawa misi menguasai Nusantara terutama Bali, dengan membikin sejarah yang memecah belah, Arya Kenceng adalah Raja Bali debgan sebutan Dalem (dijawa disebut Dalem sinuhun)..Ada pepatah mengatakan Jauh dimata dekat dihati, tetapi Paduka Hyang Mulia Sri Wilatikta Brahmaraja Xi keadannya lagi berjuang seharusnya Dekat dimata dekat dihati, Beliau menyadari terkecil dan terbesar. Siapa saja berhak tangkil ke Pura Ibu mumpung ada kesempatan, Kita harus bangga punya pemuda seperti Wedakarna yang berjuang. Jangan dilihat masa lalunya atau kepentingannya..di depan leluhur semua sama, justru simbol Hindu Dunia ada padanya, tapi yang lainnya juga sama dihadapan leluhur semua di sayang. Bersatulah supaya leluhur tentram dan kita mendapatkan ketentraman, Mendekatlah pasti beliau dekat. Semoga menjadi masukan untuk Keluarga besar Majapahit hidup tanpa dipecah belah baik oleh sejarah maupun oleh penjajah. Di depan leluhur semua sama, Titiyang jaminannya. Matur sukma Rahayu Sareng sami. Om SANTIH..SANTIH ...SANTIH..Om. Di TUNGGU odalan TANGGAL 9-9-09. bUDA KLIWON GUMBREG atau kapanpun. Jaya ...jaya Nusantara.

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Ma`af huruf tulisannya ada yang salah tapi yang penting jangan salah Prasangka... Hyang Brahmaraja XI bersabda sekaligus berpesan;

Keadilan sudah ditegakkan waktu Beliau nyejer di Tanah LOT sampai ada pelinggih di Batu belah desa Belalang, tapi tidak ada yang mendekat, justru ibu Majapahit datang ke Besakih juga karena undangan WHYO dan wedakarna baru tahu bahwa Pura Besakih adalah Pura Majapahit sesuai dengan Purana, Pemangku dan Mpu serta Pedanda yang waskita. itupun Brahmaraja memberikan petunjuk. jADI SEMUA hanyalah simbol sejarah terulang kembali, Wedakarna yang orang Negara hanyalah salah satu pemuda keturunan Raja Bali dan semuanya sangat disayang oleh Beliau, maka bersatulah supaya tidak ditertawakan sama orang atau kelompok yang ingin memecah belah Keluarga besar Majapahit dibawah naungan Ida Bathara Leluhur semua mendapat kerahayuan.Salam

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Seperti ada yang mengatakan Rakyan MAHAPATIH Hamangku Bumi Gajah Mada menyerang Bali, ini salah satu sejarah untuk balas dendam bagi lawan padahal Patih Gajah Mada ingin menyatukan Bali karena tahu akan ada Bangsa asing yang akan memporak-porandakan Nusanatara makanya bisa dilihat Bali adalah Majapahit, kalau hanya menyerang Bali ya...percuma Beliau bersumpah palapa sampai sumpahnya melegenda. Betulkan Bapak dan Ibu, yang menolak pernyataan ini sama dengan tidak ingin Tentram dan damai..Orang Bali/Orang Majapahit adalah cinta damai...makanya bisa menyatukan Nusantara, SEJARAH JANGAN DI PUNGKIRI

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Bli Bs mnytukn smua krn msh mmakai Pancasila, d luar Bali Kisruh aja, bung. Bnar Bali ad Majapahit y nenek myang y menyatukan Nusantara

Anonim mengatakan...
on 

Mengapa bukan ida dalem klungkung yg dilantik jadi raja bali? saya rasa beliau lebih berhak.

Anonim mengatakan...
on 

Susuhunan Bali dan Lombok itu notabene Dalem (Dewa Agung) Klungkung), sbg pimpinan spiritual raja2x (di delapan Kabupaten yg lain). Wedakarna? Siapa orang ini? Pakai angka III, dan ngaku2x putra mahkota Raja Tegeh Kori? Suruh periksa DNA nya, mungkin beliau ini keturunan pengiringnya Arya Tegeh Kori :)

Anonim mengatakan...
on 

Seperti kisah Bathara Ken Arok leluhur Majapahit...?. Ya...Mudah-mudahan IDA BATHARA LELUHUR memberikan petunjuknya untuk Persatuan. da kemakmuran

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Betul saudara anonim, menurut saya Ida Dalem Klungkung lah yg paling berhak diangkat sebagai Raja Bali, pertama...Puri Beliau dipandang sebagai puri tertinggi di Bali, Kedua...Dari silsilah beliaulah yg lebih dekat hubungan darahnya dg Raja Bali yg pertama dijaman Majapahit, Ketiga...Dari nama depannya saja sdh jelas kalau Wedakarna itu adalah I Gusti Ngurah, berarti dia itu hanyalah keturunan patih, bukan keturunan raja bali. Setahu saya, yg nama depannya Cokorda atau Anak Agung lah yg keturunan raja..bukan keturunan patih spt wedakarna.

Anonim mengatakan...
on 

Yang mulia gusti ndalem arya wedakarna ...
maju terus ....
leluhur merestui

sugeng dharmo mengatakan...
on 

sepengetahuan saya, cokorda dan anak agung itu bukan gelar yang diberi leluhur majapahit
tapi itu gelar yang diberikan oleh Belanda, karena keturunan mereka adalah pro Belanda saat NKRI

justru yang asli Majapahit adalah gelar GUSTI dan DEWA , contoh saja di keraton Solo sampai saat ini santana keraton ( keturunan raja ) memakai gelar Gusti Raden Mas, dan Gusti Raden Ayu ... jadi GUSTI itu bukan keturunan patih.
tapi asli majapahit

coba, anda lihat,dibabad Bali, apa ada gelar anak agung dan cokor ida ( cokorda ), semua baru ada ketika belanda masuk kebali.

heran yo ... wong bali kok suka memojokkan saudara sikian...

Sesuai dengan ramalan Sabda Palon, justru trah yang akan bangkit adalah trah GUSTI bukan trah cokorda atau anak agung, karena mereka tak dikenal di babad jawa dan bali,

nuhun...

sugeng dharmo mengatakan...
on 

setahu saya di Bali sekarang ada 3 raja lokal (sekelas kabupaten), Ida Dalem Klungkung ( sayang puri diklungkung sudah pecah 3, wong PILKADA saja ribut ada 2 tokoh cokorda yang salingklaim euyyyy !!! )

Ida cokorda jambe pemecutan sebagai raja denpasar( sekarang kena kasus penipuan travel and tanah, sumber berita Radar Bali 2009 )

Ida COkorda Pemecutan katanya raja badung ( tapi sudah jadi pembunuh di purinya sendir, yang dibunuh saudara sendiri )

silahkan dipikirkan sendiri bahwa keturunan Ida Dalem Klungkung, Pemecutan, Kenceng sudah tidak layak jadi Raja. Jangankan jadi raja Bali, raja lokal saja sudah kena pastu leluhur

untuk Brahamaraja Wilatikta, maju terus !!! mohon petunjuk niskala, agar Nusantara dipimpin raja pandita

nuhun ....

sugeng dharmo mengatakan...
on 

Hong Wilaheng Awignamastu luputo salah lan sandi luputo dendane tawang-towang jagad dewa bathara buana langgeng, Matur sembah nuwun untuk Mas Sugeng Dharmo sampun ikut partisipasi komentar tentang trah Majapahit abad-21.

Kawula Identitas saya disini asli mas sesuai KTP Raden Blontang Noko Prawiro memberikan ucapan terima kasih sudah buka wawasan babad untuk Bali dan Jawa biar mereka Tahu tentang "Goesti" dan "Dewa" dan memang betul tidak ada dilontar atau babad termasuk Pedanda yang ada adalah Mpu biar orang menyamakan...

sejak sejarah bangsa arab mendominasi..sejarah bangsa sendiri terlupakan..!!.

Matur sembah nuwun ditunggu kritikannya Mas di blog lain tentang Majapahit yang adat dan budayanya lestari di Bali karena memang dipraktekan sampai detik ini...tapi masih tercatat di jawa...biarpun kalah dengan cerita dan sejarah bangsa arab (arabisasi).


serta hukum R.I tidak dianggap dengan sareat arab...kayak mereka saja punya kitab...tapi Hak asasi mau arabisasi njajah selamanya, tapi ingat jangan melanggar hak asasi yang lain. Betul kan mas DHARMO...

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

KULO KAWULO DAN NGAWULO DATENG HYANG BRAHMARAJA XI

tapi sanes mbabu dan pengikut sanes...nanging belajar sejarah dan diberi kasunyatan tentang Majapahit...semoga ada nanti presiden pandito seperti yang mas komentarkan..

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Dalam sejarah Bali, Sri Krsna Kepakisan adalah putra dari Dhang Hyang Kepakisan yang merupakan penasehat raja Majapahit. terpaksa masuk Bali dan turun pangkat dari Raja ( padahal dulunya ia brahmaan pendeta )

Sri Krsna kepakisan , mempunyai putra mahkota yakni Ida Dalem Pemayun atau TEGEH KORI. dan akhirnya karena suatu siasat Arya Kenceng ( waktu itu arya kenceng dihukum menjadi juru sapuh di puri oleh Dalem Bali karena suatu pelanggaran ), yang mana anak dari Ida Dalem Pemayun dilepas begitu saja (saat itu berusia 11 bulan ) dan akhirnya merangkul pundak ayahnda dari belakang, dan itu kenapa ia bergelar Tegeh Kori. Sehingga harus kedharma putro ke arya kenceng di buahan.

Setelah diasuh hingga dewasa, dalam babad Tegeh Kori juga disebut sebagai GUSTI GADING, karena perawakannya putih, tinggih, langsat dan tampan mandraguna.

Nah, mungkin karena ia tampan, anak dari Arya Keceng ( Raja Tabanan ) yakni ngurah tabanan, ia mencemburui dan menuduh tegeh kori berhubungan dengan istrinya, dan hingga istrinya dibunuh didepan Tegeh Kori.

Tegeh kori pamit dari arya kenceng dan dibimbing dan mendapat penganugrahan dari Sang Hyang Dewi Danu di Danu Batur ( Dewi Sri / Kwam Im )dan diberi pusaka.

Lalu ia diminta jadi raja di Badung ( Selatan Bali ) yang kini menjadi daerah kabuupaten terkaya di Indonesia. ( atas anugrah dewi danu ).

dan tegeh kori berkuasa 500 tahun membuat Badung makmur mandraguna. dan dari beberapa cerita, sang ayah ( Sri Krsna Kepakisan ) sangat menyesal yang telah membuang putra mahkotanya hanya karena manut pada dresta orang Bali zaman itu.


Nahhhhhh, singkat cerita, ketika tegeh kori bertahta , dalem jambe yang juga keturunan arya kenceng, juga merebut puri tegeh kori lewat pemberontakan dan kudeta, hingga tegeh kori kucar kacir.Belum lagi, ada siasat politik tingkat tinggi yang mana Arya Kenceng menamakan putrinya yakni NI Gusti Ayu Tegeh Kori , agar Tegeh Kori dianggap bagian TRAH dari Arya kenceng.

maka tak salah rasanya , jika alam niskala saat ini juga menuntut keadilan dan menyelesaikan karma yang dulu mungkin tidak sempat dilaksanakan.

sehingga kami minta agar doktor wedakarna, jangan lagi pakai trah arya kenceng, tapi pakai trah dalem Sri Krsna Kepakisan yang asli majapahit. Dan diback up oleh niskala sebagai trah asli majapahit. (Ingat trah dalem,bukan trah patih ( atau para arya itu ) )

Sapta arya ibaratnya hanya patih, tapi patih yang ingin jadi raja, jika jadi raja, toh raja tingkat kabupaten

demikian penjelasan kulo, yang didapat dari beberapa sumber

NUHUN ....

sugeng dharmo mengatakan...
on 

komentar saya terhadap wedakarna dan bapak suryo!!!
anda bukan raja majapahit maupun keturunan dalam,mengapa saya katakan demikian,karena raja yang dipilih mempunyai 9 pusaka majapahit.
1. keris pusaka bergambarkan pulau nusantara sedangkan warangkanya dari gading(u pegangannya sy tdk mau sebutkan)kalau anda punya ini raja jawa dan bali mengakui anda keturunan raja majapahit.
2. jubah sutra raja sangat halus tidak bisa sobek dengan benda apapun.
3. taring naga basuki ( taring ini yang membunuh dalam dungkut )
4. anting2 raja terbuat dari perunggu betata mirah delima.
5. kitab dan obat2tan satu set dengan kotaknya.
6. lontar keturunan raja2 majapahit,silsilh raja bali,perjalanan gajahmada,raja bali dan jawa pd abad 12 an sampai 17 an, dengan jumlah cakepan 170.
7. cupu manik nusantara lengkap dengan wadahnya.
8. mahkota terbuat dari perunggu ( ini ditemukan oleh masyarakat jawa timur di daerah perbukitan,lalu di taruh lagi disana sirna,sekarang duplikatnya terbuat dari tulang belulang di musium jawa timur.
9. sepasang senjata cakra.
kalau anda keturunan raja majapahit ada bukti kuat adalah dikedua telapak tangan terdapat cakra murti dan di dahi anda ada ciri..hanya raja2 bali dan jawa serta pendeta siwa budha yang bisa melihatnya..kalau benr bapak suryo keturunan raja majaphit buktikan ke 9 dan telapak tangan serta dahinya kepada raja2 bali dan jawa..untuk weda karna anda memang punya uang banyak tapi jangan mengaku menjadi trah dalam buktikan salah satu telapak tangan anda bergambar cakra dan di dahi anda merajah dalam, kesihan diri anda membuang kawitan asal dan kalau anda mati roh anda akan tidak diterima..sadar..untuk perjalana menemukan spritual majapahit anda bagus untuk membangkitkannya..ingat jangan menipu manusia untuk kepentingan pribadi...dan saya minta maaf kalau tulisan saya tdk berkenan..ada 2 utusan(juru kunci nusantara)mereka anak2 yang polos dan lugu tidak tahu arah dan tujuannya.temukan dia baru anda akan tahu semua pusaka2 majaphit yang asli..bukan yang dipamerkan maaf oleh anda.hati2 jangan sampai juru kunci utusan majaphit tahu bahwa bapak suryo mengaku raja majaphit..hitam putih nusantara dialah yang memutuskan.

arnawa mengatakan...
on 

Untuk saudara Arnawa....
Yang tidak jelas itu Anda...
Tidak tahu padahal dunia tahu...
Apakah Raja Majapahit bisa anda kategorikan dari arab...atau yang masih bau-bau Arab begitu ....

Silahkan saudara Arnawa datang di Puro/Keraton Mojopahit Trowulan utaranya kolam segaran...biar melek mata Anda sekalian bawa orang tersakti dan pendeta mumpuni untuk mengeceknya...cuma jangan pendeta yang asal njeplak kayak Anda itu...

Dokumentasi sudah jelas tinggal Anda membuktikan sendiri disana...Kalau memang tidak sesuai dengan kriteria pandangan Anda sendiri...mungkin Anda akan menggantikannya ... Nusantara ini menjadi milik arab...keyakinan Arab...budaya Arab....Di Puro Mojopahit Trowulan atau di Pura Ibu Majapahit Bali (cek langsung kalau anda tinggal di Bali nantinya kawula Majapahit pasti menerima anda yang sangat briliant otaknya cerdas dan hebat sakti dan mumpuni bisa komentar saja di blog...apalagi anda utusan arab pasti dijelaskan nantinya)....Kalau di Trowulan ada Raden Mas Sisworo entah anda panggilnya apa...up to you... Aku arek sidoarjo....pernah ke Keraton/Puro Mojopahit Bali pas Odalan....ngerti gak anda odalan...?..Nyuguh ...dan ngejot...itu warisan adat MAJAPAHIT....kalausudah tahu pelajari kembali...jangan pelajari sejarah padang pasir tok....Dan jangan asal njeplak...lo..kuwalat...tapi melu arab wes gak percoyo kuwalat...paling takdir Allwoh....Dadi kowe ojok asal njeplak isik....dadi wong pinter iku ojo sampai keblinger...Wedakarna iku untung wes berjuang...La perjuangan-MU iku opo....Arnawa...

ttd ; AREK SIDOARJO

Bejo Waluyo mengatakan...
on 

Dari komentarmu itu kamu itu bodoh Arwana ikan apa Arnawa, goblox dan tolol, serta sox tau.

Iya betul apa perjuangan-mu hingga kamu berkata menunjukan ketololanmu sendiri.

Anonim mengatakan...
on 

Arnawa begitu bodohnya kamu ini...belum pernah lihat langsung tapi langsung nyablak...

Kalau kamu ingin berjuang ... berjuanglah...dan bisa kog kamu menggantikannya mungkin kamu orang dalam yang menghancurkan Mjapahit...tapi rohmu...karena ikut dajjal Arab rusak Nusantara.

Heru Wicaksono mengatakan...
on 

Rekan2 pengagum Majapahit, mari kita lebih bijaksana lagi dalam memberikan komentar dan argumentasi, tunjukkan bahwa rekan2 memang pantas untuk menjadi pengagum Majapahit, karena adat dan budaya Majapahit mengajarkan keluhuran budhi, oleh karena itu mari kita tunjukkan dalam diskusi ini, jangan saling menghujat. http://dot-majapahit.blogspot.com/

Anonim mengatakan...
on 

hahahaha majapahit lagi mencari musuh nih.... apa bener wong majapahit itu berbudi luhur..? wong situsnya aja selalu menghujat kaum muslim dengan anonim dajjal dan adat orang arab... dendam kesumat kali yaa dengan kalahnya perang jaman dahulu kala..? sudahlah ... para kaum majapahit boleh2 saja berdiri lagi di Bali tapi gak usahlah komen2 yang tendensius...

Anonim mengatakan...
on 

orang padang bilang.."laksana hendak menegakkan benang basah" wahai saudara2ku keturunan majapahit... bijaksanalah ber situs ria karena isi situs anda menunjukkan siapa anda.. ketahuilah dajjal adalah musuh besar kaum muslim..! Bila anda menyamaratakan kaum muslim di Indonesia seperti dajjal maka sangat disayangkan dan amat riskan..!
Pertanyaan saya: situs ini situs agama atau budaya atau situs keluarga majapahit..? harmat saya, terima kasih.

Anonim mengatakan...
on 

jika negara ini kembali ke jati diri yang sebenarnya pasti akan selalu dilindungi oleh leluhur,atau nenek moyangnya,seperti apapun cara menjalankanya asal pas dengan aturan yg harus di berlakukan,siapa aja bisa asal ada haknya.

Anonim mengatakan...
on 

Yang masih merindukan majapahit JADUL silahkan asal jangan beratem,dan jangan bilang ASRNAWA dengan sebutan yg negatif dia berhak berpendapat sebagai keturunan majapahit. Saya sih suka NKRI yang sudah kasunyatan. Majapahit adalah kenangan dan sejarah yang perlu dikenang. Lagipula didunia ini tdk ada yang sempurna. Majapahit pun pernah keliru, misalnya menipu kerajaan pasundan/pajajaran kemanten yang dateng tapi malah dibantai oleh gajah Mada. Apa keturunan trah pasundan tidak berhak untuk marah, atau keturunan rangga lawe atau keturunan lembu sora yang ditumpes habis apa itu bukan kekeliruan, padahal rangga lawe dan lembu sora adalah pahlawan. Kalau dipikir pikir jangan2 yang mengusir Hyang Suryo dari puri mapajapahit trowulan, adalah reinkarnasi dari trah rangga lawe atau lembu sora bahkan mungkin keturunan Aria Wiraraja. Ketiga tokoh asal Madura tersebut pahlawan majapahit tapi di Tumpes Tapis sampai habis. Saya kebetulan orang madura yang suka sejarah, jadi kepingin ketemu sama trah Majapahit. Bisa gak menjelaskan pembantaian pahlawan2 dari madura itu. Apa saya juga masih pantes untuk nyuguh terhadap leluhur majapahit, atau sebaliknya. Raden Wijaya akan jadi gelandangan dan budaknya jayakatwang kalau gak ditolong Aria Wiraraja dan anaknya rangga lawe. Yang babat alas tarik buka bangsawan2 singasari tapi orang2 madura, setelah berhasil malah disingkirkan semua, apa saya masih harus nyuguh kepada R. Wijaya. atau sebaliknya aku harus balas dendam kepada trah majapahit, mumpung ada yang ngaku trah majapahit. POR KELAP CONG!!!!

Anonim mengatakan...
on 

Gak ono iku perang bubat, pasundan atau lainnya iku sejarah karangan rekayasa Islam Demak adu domba sesama kerajaan buktinya ini...gak ada prasasti ataupun lontarnya ataupun ceritanya ...karangan mu dewe...iku

Ojok Micek mengatakan...
on 

Kami selalu mendukungmu

Shri Anak Agung Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa

apapun itu beliau adalah satria paninggit saat ini dan tokoh muda yg mumpumi..

Berani dan Bangga terhadap HIndu

http://kebangkitan-hindu.blogspot.com/

dude mengatakan...
on 

Ojo micek, opo Cak Suryo juga disebut dlm lontar bahwa dia masih trah Mojopait ????, gak ada lontarnya to, apalagi dlm prasasti. Opo bedane kang rekayasa kabeh.

Anonim mengatakan...
on 

Rekayasa ndasmu pethal....

Anonim mengatakan...
on 

Dikomentari emosi, "Ndasmu pethal" iku bhs opo. Ngono kok ngaku trah majapait. Dijawab aja dg argumen yg bisa dimengerti. Kita disini kan sering tentang sejarah dan riwayat leluhur. Opo mek koen tok trah mojopait. Walaupun sy bkn sywa-budha sy masih menggunakan tuntunan nenek moyang tentu saja itu ajaran leluhur zaman mojopait. Seperti pasang sesajen, slametan bayi yg baru lahir, hormat dan sesaji thd kaki danyang nini danyang sing dadi cikal bakal daerah atau wilayah ttt, itung2an hari, nogo dino, nogo taun, wuku dll. Tapi gak pakek marah dan emosi, senantiasa sabar lan narimo, nrimo ing pandum, bekti marang wong tuwo marang guru dan bekti marang Gusti Kang gawe Jagad uga taat maring pemerintah. Senanti asa dedungo mugo rahayuo sagung dumadi. Itu ajaran leluhur mojopait. Senantiasa golek lan nambah sedulur, apapun agamanya. Itu yg sy tahu tentang ajaran Mojopait. Bukan mengumbar amarah. Salam dari saya, dan mohon pangapunten. Untuk pemilik Blok saya senantiasa berkunjung hampir tiap hari, diperbolehkan to.

Anonim mengatakan...
on 

Untuk semua yang kami hormati.....
Ini hak Jawab Saya sebagai Admin blog ini....

1. Saya tidak pernah berkomentar yang mengumpat, membalas mencaci komentar yang masuk (Anonima, nama samaran dan lain sebaginya).

2. Bila ada yang berkomentar seakan mewakili Admin...sudah saya kemukakan didepan suara ini pro dan kontra jadi semua bebas berargumen sesuai kehendaknya dan itupun tidak pernah saya hapus...

3. Andaikan Saya koment pasti ada tautannya bukan anonim.
Terima Kasih atas perhatiannya dan selamat berkomentar lagi. Kalau bisa sebenarnya kita jaga komentar ini dengan baik biarlah saya yang menulis ini sesuai kenyataan. Bukan didasari unsur memecah belah SARA. Salam Rahayu...Damai di HATI damai disegala penjuru...Saya kadang tersenyum simpul dengan semua komentar...Hobby saya ganti-mengganti Template

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Trims, bos "ADMIN" atas penjelasannya, mohon dibuat artikel baru yg menarik seputar sejarah leluhur majapahit ini, untuk kita renungkan bersama. Salam Rahayu

Anonim mengatakan...
on 

mas.. bwt trah majapahit yg terpisah dari kenyataan tentang majapahit gmn cara cari taunya??
bls di email ku ya mas..
hendra_4277@yahoo.co.id

Anonim mengatakan...
on 

belum bikin esmail....nih...kayak nya keturunan tp bukan keturunan muhammad arab...h.

Anonim mengatakan...
on 

sabar mas hendra ntar pasti kebaca koment anda sama admin atau entah lainnya...srta permohonan anda ttg keturunan bapak dan ibu jg kakek dan nenek moyang...

Anonim mengatakan...
on 

dikit2 bawa nama agama dikit dikit bawa arab....


kesian deh....para pengagum majapahit, wes musnah karena karma nih ye akibat dulu petantang ptenteng sok kuat njajah negeri2 lemah lain..

cuma sayang mocopait yg katanya kuat (katanya!) eh wes musnah oleh para pedagang arab....wkwkkwk...

gak kebayang kerajaan yang katanya ptantang ptenteng malak2 upeti ke negeri jajahannya dan lagi katanya mempunyai struktur organisasi kerajaan dan militer kuat kok KEOK sama pedagang Arab.....wkwkwkwk....

karma.....karma....

masih mending sih yang datang kemari cuma pedagang doang....coba kalo yang dateng tentara kerajaan resmi....kayak Kerajaan Spanyol...

wah....bisa2 bukan cuma nasib majapait aja yang musnah....bahkan bahasa, kebudayaan, dan orang2 mojopait beserta Jawa dan Bali bakalan gak bersisa satu pun... liat aja kalo gak percaya gimana orang2 Indian di Amerika sampai habis drastis.... bukan hanya kebudayaannya tapi orangnya juga dimusnahkan... gak ada lagi bahasa jawa dan bali...cuma kenangan dan wilayah2 ini pasti sinya orang2 Hispanic atau keturunan Spanyol..

heran kok kerajaan majapahit yang katanya (katanya-katanya?) besar dan kuat ini kok KEOK....kalahnya dengan pedagang lagi...memalukan!!! KALAH TELAK ABIS

pantes lah turunan2nya sampe sekarang terus menerus meratapi...

lebih aneh lagi kalo orang2 ini punya cita2 bangun lagi dinasti imajinasi eyang mojopahit.... yakin apa? di era modern kaya gini masih ngimpi mewujudkan sistem pemerintahan ala kuno dengan gaya pasukan kuno pula bersenjatakan tombak pendek dan bertelanjang dada???? sedangkan negara2 lain pakai misil pengendali...

ini MIMPI di siang hari panas bolong di Pantai Kute atau pengaruh kebanyakan MInum Arak Bali ???

katro banget zaman udah minum vodka n chivas regal gini masih minum arak Bali)

Anonim mengatakan...
on 

Apa??? Mocopait mau dibagun lagi??? Orang Sunda kan sangat benci terhadap Mojopait... lah wong Mojopait pengecut cuma berani bantai utusan kecil pengiring Putri Dyah Pitaloka yang mau dinikahkan dengan GajahMada... Tapi ternyata emang dasar tamak...tidak puas hanya dengan mengawini Putri Dyah, tapi juga ingin menguasai Kerajaan Sunda yang masih belum bisa ditaklukan....apalah daya majapait gak punya kekuatan dan nyali untuk berhadapan langsung dengan Tentara Sungguhan Kerajaan Sunda Padjajaran.... Akhirnya karena frustasi mereka hanya berani bantai utusan kecil yang tadinya baru saja mengantarkan Putri Dyah untuk dinikahkan kepada Gajah Mada.... dengan harapan agar utusan ini dapat ditawan agar menjadi alat tawar politik untuk menjajah padjadjaran...tapi ternyata utusan kecil Siliwangi ini sungguh mengambil sikap pemberani dan ksatriaa, yaitu menghadapi cegatan dan kepungan pengecut prajurit majapahit hingga tetes darah penghabisan... sehingga semua utusan ini yang kalah jumlah dan tidak bersenjata ini mati dibantai prajurit pengecut mojopait(lah kan cuma utusan penganten, wajarlah)

peristiwa ini lah yang menjadi alasan mengapa orang Sunda merasa alergi setiap mendengar hal-hal berbau majapait.....
dan bahkan gak ada nama atau jalan atau penanda di Jawa Barat yang berhubungan dengan bau majapait....

bahkan akibat peristiwa Bubat tersebut menjadi suatu goresan ingatan kolektif masyarakat Sunda sehingga terjadilah pandangan orang2 Sunda hingga sekarang pun masih ada berpandangan enggan dan tidak mau menikahkan putri mereka dengan laki2 jawa (karena dianggap jawa sebagai cermin mojopait)

yang harus kita saluti ternyata setelah utusan kecilnya dibantai, Kerajaan Pajajaran dengan Prabu Siliwangi-nya tidak berdendam sedikitpun terhadap Majapait dan tidak menyerang Mojopait...

tapi ternyata bagi pihak Majapait hal ini menimbulkan perasaan bersalah.... hal ini terbukti setelah putri Dyah Pitaloka mengetahui kalau utusan kerajaannya yang tadinya mengantarkannya telah habis dibantai.... maka putri Dyah pun bunuh diri sebagai protes atas sikap pengecut majapait....

hasilnya, hayam buruk yang mengetahui putri Dyah telah mati bunuh diri, kemudian menjadi STRESS dan merasa bersalah, sehingga beberapa hari kemudian hayam buruk pun Mati juga karena orang yang dicintainya (sekaligus dikhianatinya) telah memilih mati...

lepas hayam wuruk mati ternyata menyusul gajah madah mati karena merasa bersalah memerintahkan prajuritnya membantai utusan Pajajaran....mulai inilah awal kehancuran majapahit terjadi...sebab tidak ada lagi pemimpin karismatik sekelas Hayamburuk dan Gajahmada....yang ada adalah gonta-ganti pemimpin dan perang berebut kekuasaan dan saling bunuh hingga majapahit krisis dan terpecah2...

inilah akibat sikap tamak....matinya pun gak tenang dan selalu merasa bersalah...hingga mengorbankan kerajaannya yang dulu pernah berjaya menakluk wilayah lain tapi kemudian musnah di telan zaman

inilah karma

udah enak2 atas kebaikan Prabu Siliwangi yang baik dan bijaksana membari Haya Wuruk istri cantik (mojang Sunda gitu loh!!),,, eh malah kemaruk mau nyaplok wilayah si tuan putri cantik itu...

Anonim mengatakan...
on 

Perang Bubat adalah perang memalukan yang katanya pernah terjadi pada masa pemerintahan raja Majapahit, Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada. Peristiwa ini melibatkan Mahapatih Gajah Mada dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat pada abad ke-14 di sekitar tahun 1360 M. Sumber-sumber tertua yang bisa dijadikan rujukan mengenai adanya perang ini terutama adalah Kidung Sunda dan Kidung Sundayana ( Geguritan Sunda ) yang berasal dari Bali.
Salah satu versi bagaimana terjadinya Perang Bubat dapat dibaca di wikipedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bubat)
http://bandungtv.blogspot.com/2010/01/film-perang-bubat-mengungkap-sejarah.html
Pada harian Pikiran Rakyat terbitan Senin 4 Januari 2010 dibuat secara garis besar kronologis Perang Bubat sebagai berikut :
1. Hayam Wuruk mencari calon permaisuri keseluruh nusantara, ia lalu tertarik dengan kecantikan Dyah Pitaloka yang ia lihat dalam lukisan
2. Hayam Wuruk mengirim utusan untuk melamar putri Sunda itu
3. Raja Sunda menerima lamaran dan segera menuju Majapahit dengan rombongan pengantin
4. Sesampainya rombongan di Majapahit, Gajah Mada menginginkan Kerajaan Sunda takluk pada Majapahit. Dyah Pitaloka dianggap sebagai upeti
5. Raja Sunda menolak permintaan tersebut, akibatnya terjadilah pertempuran yang tidak seimbang
6. Semua rombongan Kerajaan sunda tewas di tangan Majapahit. Dyah Pitaloka mati bunuh diri
,setelah itu :
Menurut Versi KIDUNG SUNDA
1. Karena kematian Dyah Pitaloka, Hayam Wuruk sangat sedih kemudian jatuh sakit dan akhirnya mangkat
2. Gajah Mada disalahkan dan diburu atas kematian Hayam Wuruk. Namun, Gajah Mada memilih moksa ( menghilang secara ragawi ).
Menurut Versi PARARATON
1. Hayam Wuruk kemudian menikah dengan Paduka Sori, anak perempuan bibinya
2. Gajah Mada menikmati hasil baktinya pada negara. Sepeninggal Gajah Mada, jabatan mahapatih kosong selama tiga tahun. Gajah Mada meninggal karena sakit.

Dari harian ( Pikiran Rakyat,11 Januari 2010 )yang sama Wakil Gubernur Jawa Timur Syaefullah Yusuf menyatakan "Film yang akan dibuat itu terinspirasi cerita masa lalu. di sana ada nilai-nilai universal,seperti nilai perjuangan, keadilan, dan kesetiaan. Itu yang akan diangkat,bukan kontroversi yang tidak ada ujungnya. Ini akan menjadi kerjasama yang baik bagi dua daerah. Kisah Bubat yang akan difilmkan itu juga menggambarkan sudut pandang masyarakat Jawa Timur. Bahwa Gajah Mada sebenarnya juga korban. Korban intrik politik dan penghianatan yang memporak-porandakan rencana Hayam Wuruk. Bukan semata-mata ambisi menguasai Sunda dalam rangka menunaikan Sumpah Palapa-nya".
Dan menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat Herdiwan Iing Suranta "Film ini tujuannya memperlihatkan bahwa kita punya harga diri yang tidak bisa ditawar. Bahwa kita kalah,tidak apa-apa. Tetapi bukan karena ditipu,tapi karena mempertahankan harga diri".
Ditengah kesimpang siuran versi Perang Bubat ini tidak ada salahnya juga melakukan penelitian dan mencari informasi disekitar daerah Majalaya dimana ditemukan situs yang oleh warga sekitarnya disebut situs Pacalang. Dan diyakini disanalah tempat pertapaan terakhir Hayam Wuruk dan melakukan kontak secara rohaniah dengan Dyah Pitaloka. Keyakinan ini juga diperkuat oleh bukti - bukti yang ada.
Semoga film ini bisa membuka jalan untuk film - film lain yang berdasarkan fakta sejarah seperti tentang patriotisme Dipati Ukur, masa - masa keemasan kerajaan Pajajaran, bagaimana kuatnya angkatan laut Kerajaan Sriwijaya, masa - masa kejayaan Majapahit, masa kejayaan Mataram Hindu masa pemerintahan Prabu Sanjaya dan bagaimana kekaisaran China akhirnya bisa menghancurkan Majapahit dengan agama sebagai alat politik, dan lain sebagainya.

Anonim mengatakan...
on 

Ndak ada bukti itu perang bubat. Tunjukan mana buktinya !>
Itu hanya akal-akalannya Islam (mungkin pesanan kerajaan arab/Alloh)supaya jawa dan Sunda terus bermusuhan.

Anonim mengatakan...
on 

iling..iling...... jangan saling menyalahkan.. jaman sudah berlalu manusianya juga berganti, timbulnya kemarahan,emosi dan dendam karena mengingat sejarah bukan buat pelajaran tapi untu membalas dendam masa lalu, karena fikiran yang kotoooorrr..... dari PUTRA LOMBOK MIRAH SASAK ADHI..

Anonim mengatakan...
on 

iki jan-jane website beneran opo gojekan to...kok lucumen...ngelek-elek agomo dan daerah asal.....aku ming ngguyu ndelok le do padu....koyo cah TK wae...jika ini beneran, aku ming mikir kok yo ono menungso seng pikirane begitu kerdil dan tertutup...bolehlah bangga dengan masalalu, tapi kita hidup disini....rasah do padu...opo maneh masalah agomo, kuwi nak urusane menungso karo Tuhannya...Neng agamaku Islam (aku bangga dgn agamaku) kuwi ono ayat seng intine "Bagimu agamamu, bagiku agamaku" dadi yo ora sah kakehan rame...arep dadi ratu yo oleh, patih yo oleh, arep hindu yo oleh, kristen sumonggo...sakkarepmu, ning ojo ngelek-elek agomo liyo, ojo ganggu agomo liyo...agomo liyo nak ora ngelek-elek agomomu to?...kowe ming dikritik sitik wae langsung misoh-misoh ra karuan, ra sportif kuwi,padahal nek ndelok tulisanmu,hiiiii nggilani, koyo ming arep nyuwek cangkemmu seng ra ngerti totokromo... Lha nek kowe nesu dianggap kafir,opo dasare?neng Islam kuwi ada 2 golongan, kafir karo muslim...kafir ki seng ora gelem melu Islam...jadi yo ojo nesu dab lha wong mmg ngono kok istilahe...wes ngono wae...gek nyambut gawe...ngko diseneni bojone kakehan ngenet...
wakaka....tapi lucu loh website...keno nggo hiburan


dodol

Anonim mengatakan...
on 

Wah, sedulure inyong sing jenenge Dodol... apik temenan postinge rika...

Inyong cocok karo kalimat sing terakhir... Miturut ajarane dajjal arab kuwe wong sing udu dajjal arab (baca:Islam, inyong nggunakaen istilah miturut penuturane blog geblek kiye, ngger islam diarane dajjal arab) kuwe jenege KAFIR. Pancen kaya kuwe. Tiap-tiap agama lan kepercayaan duwe istilahe dewek2 kanggo ngarano wong sing ora melu agamne utawa kepercayaane.

Nang ajaran dajjal eropa (Kristen maksude), wong sing ora kristen diarani "domba yang tersesat", nang Jawa wong kang ora ngerti marang kejawen diarane "ora nJawani utawa rung njawa"... kaya kuwe. Kuwe mung istilah bae miturut ajarane dewek-dewek.

Tapi dasar gblek ya geblek. Wong sing rumangsa paling asli Jawa keturunane Majapahit sing nang website kiye rumangsa tersinggung diarani kafir. Angger pancen dudu penganutt dajjal arab ya otomatis kafir. Kaya kuwe...

Inyong 100% setuju karo postingane si Dodol...

Salam dari:
Anonimous Keturuna Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Wis podo edan kaabeh.....podo ngimpi...yo wis luwih apik aku ngimpi dadi raja majapahit hehehehe......

Kertarajasa

Anonim mengatakan...
on 

Hahahahahah. Kertarajasa wong kang dadi Raja Maja PAHIT (buah maja ya pahit)... aja nggumun... blog kiye pancen kanggo wong sing agi ngimpi.. hehehehehehe.... ngimpi kepengin urip mulya kaya zaman majapahit gemiyen.... hahahahahahahaha....

Jenenge wong ngimpi sih ya ulih-ulih baen... nglindur ben ulih.. asal nglindure aja kerah karo kanca turu... aja ngimpi ghelut malah ghelut teemenan karo kanca turu.. kuwe sing ora ulih...

Inyong kiye, sering posting nang blog gheblek kiye nggo njagani mbok aja nganti ghole nglindur kebablasen kerah lan nikari kanca turu...

Sejerone inyong nyawang blog gheblek kiye, jane wis ora mung ngimpi, ananging wis nglindur ora karuan. Nganti-nganti kasur lan kanca turu pada digheluti... kuwe kayane agi ngimpi ghelut peren....

Nanging inyong ghole nyadaraken ghole nglindur ya karo njotos sing nglindur men sadar sekang lindurane.... kaya kuwe....hahahahahaha...

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

arya kenceng ngaku Dalem ada ada gen......yang disebut Dalem itu Raja Bali yang berpusat di Klungkung...semua orang juga tahu hehehehe...........

Unknown mengatakan...
on 

arya kenceng ngaku Dalem ada ada gen......yang disebut Dalem itu Raja Bali yang berpusat di Klungkung...semua orang juga tahu hehehehe...........

Pusat Informasi...... ;-( Dalem itu adalah sebutan panggilan untuk Arya Kenceng yang mempunyai banyak keturunan sehingga para keturunannya mengkotak-kotakan diri, untuk itu sudah cukup kita dijajah bangsa asing terutama pedagang Gujarat Arab dan Belanda yang membawa misi menguasai Nusantara terutama Bali, dengan membikin sejarah yang memecah belah, Arya Kenceng adalah Raja Bali debgan sebutan Dalem (dijawa disebut Dalem sinuhun):-(

Unknown mengatakan...
on 

Menolak dijajah Arab dan Belanda dengan tetap menjadi budak India... ahahahahahahahaha...... mental jajajan ya begitu itu...

Sudah dijajah berabad-abad tak pernah merasa dijajah, malah menganggap budaya asli. Jan..jan... ghebleq...

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

wahai kau manusia yang merasa paling tahu ingatlah bahwa kita ini semua adalah mahluk-mahluk bodoh tapi merasa pintar dan berkomentar di blog ini ngalor ngidul dan saling mencari pembenar tapi tidak akan menemukan ujung pangkalnya sadarlah......sadarlah..... wahai kau manusia

Anonim mengatakan...
on 

Ha ha ha ha.. Anonim di atasku.... sadarlah juga bahwa blog ini memang untuk ngalor ngidul, ngetan bali ngulon... hahahahahahaha... ghebleq.

Orang berkomentar tu bukan berarti paling tahu!

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak.

Anonim mengatakan...
on 

Temanku,keadilan yg sesungguhnya adalah demi kedamaian,anda sekalia,akan menyaksikan satria piningit yg asli yg berada ditengah tengah,imam mahdi dan visnu yg menjadi satusemua agama akan percaya dgn pancaran sinarnya,datang seperti gempa,nyoman leo mahendra singaraja bali

Anonim mengatakan...
on 

Atas permintaan ratu majapahit jaman dulu yg sudah menjadi biksuni,raja segala raja lahir tersembunyi dgn tanda khusu ditangan dan diujung pahanya raja shambala,dan skrg berada disingaraja sebagai petani waisnawa, saat gunung meletus yg lalu dicari 7 penguasa jubah putih dgn kecepatan kilat,dan sudah membuka buku wahyu yg tak kelihat,visnu lahir meminjam sany dewa kuno veda,sebagai yg maha adil saturnus,berjalan sendiri dgn dukungan dewa2 yg tak terlihat,menunggu wahyu dlm smalam untuk bangkit dlm hatinya sebagai budha sekaligus mlengkapi ciri imam mahdi

Anonim mengatakan...
on 

Atas petapaan yg dilakukan roh yg mulia,petapa ini mendapat restu dari dewa siva untuk menjadi ayah dari dewa visnu yg turun kebumi yaitu ayah dari rama,krisna dan roh yg mulia ini mnjd ayahny,murid dari titian dewi kuan yin,dekat dan selalu diberi mimpi oleh master sai baba dewa siva india selatan,veget murni,dan dimasa depan jika bangkit sinarnya seperti spernova

Anonim mengatakan...
on 

Anda yg mengaku akan malu sendiri dimasa depan,.karena dia tidak mengaku ngaku

Anonim mengatakan...
on 

Anonim..anonim... semakin jelas kalo nenek moyang kita dulu ternyata jajahan dajjal india. Ini terlihat jelas dari nukilanmu di atas. So, barang siapa yang mengaku paling asli jawa/nusantara perlu dipertanyakan adat dan budayanya...hahahahahahha...

Kasiahn banget para jajahan india masa lalu ...

Salam dari
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Bukan jajahan,..tapi warna kulit atau evolusi manusia yg harus adil atau sejalan;berbeda tapi satu,tuhan mengirim putra putranya sebagai nabi disesuaikan dgn lingkunganny,yg pada dasarnya sama ajaranny,namun karena diselewengka,maka bliau lahir

Anonim mengatakan...
on 

Benar,datang dari singaraja,prosesnya dia adalah petani disebuah lembah,dimasa depan klo bangkit sinarny,akan dicari rumahnya oleh masa lalunya,disembunyikan oleh jubah yg sangat panjang menutupi rumahnya jubah mahadewi dari stana tunjung putih,vegetarian murni,,jarang keluar,lahir saat gurupurnima,dia brada ditengah dan menganggap agama semua sama dasarnya dgn sialnya,agama budi yg dibawa adalah kasih alam semesta,bahkan dilarang menyakiti hewan dan merusak lingkungan

Anonim mengatakan...
on 

Bahkan pemuda tersembunyi ini,..tidak percaya dgn kerasukan yg mengaku aku,.karena bisa jadi dari jin yg mengadu domba,ya dari singaraja kemungkinan adalah asli,jika melihat matanya menyejukkan bagai mata gurupurnima begawan byasa,tunggu dimasa depan,

Anonim mengatakan...
on 

Ya,...raja shambala penguasa dari tibet sampai asia tenggara bersembunyi dinegara air,..raja rudra cakrin,....disingaraja,...sebagai petani dan akan muncul dimasa depan,hanya dgn dukungan dewa dewa tak terlihat,mengajarkan kasih sayang semesta,pembuka jaman keemasan

Anonim mengatakan...
on 

Ya,...raja shambala penguasa dari tibet sampai asia tenggara bersembunyi dinegara air,..raja rudra cakrin,....disingaraja,...sebagai petani dan akan muncul dimasa depan,hanya dgn dukungan dewa dewa tak terlihat,mengajarkan kasih sayang semesta,pembuka jaman keemasan

Anonim mengatakan...
on 

Semoga damai....
Mohon leluhur kami "Ida Bhatara Shri Arya Kenceng" jangan di bawa bawa,dipertentangkan dan di nistakan. Kalau boleh saya mohon maaf ada beberapa hal yang saya sampaikan, mewakili diri saya sendiri sebagai seorang keturunan Beliau yang masih bodoh:

1. Arya Kenceng Tegeh Kuri adalah anak kandung Bhatara Arya Kenceng dari istri Nyi Tegeh, keturunannya katanya ada di tegal tamu, mengwi dan bongan tabanan dan banyak yang nyineb wangsa di seluruh kabupaten di Bali , terutama singaraja dan Negara.

2. Babad Arya Kenceng di Tabanan dan Babad dalem sepertinya tidak pernah menyebutkan pemberian putra tsb, apalagi Arya Kenceng dihukum sebagai kepala kebersihan, itu merupakan penghinaan!!! bagai mana mungkin pamnglima perang dengan kekuatan 40.000 dihina sedemikian rupa oleh Adipati yang mendapatkan tahta dari hadiah Gajah mada.

3. Dalem menghadiahkan putra kepada Arya Benculuk, sehingga Benculuk Tegeh Kori sebenarnya lebih tepat sebagai orang yang berpuri di Tonja, sementara Arya Kenceng Tegeh Kori adalah orang yang membangun Puri di Tegal Badung. mereka adalah dua individu yang berbeda.

4. Tabanan bukan abdi dalem dari kerajaan Klungkung , Tabanan adalah kerajaan yang berdaulat, masih keturunan Raja raja Kediri,ipar dari Ratu Tribhuwana Majapahit, dan belum pernah diceritakan diserang oleh raja raja lainnya di Bali, bahkan Dalem pun membiarkan kemarahan Shri Megada Sakti Raja Tabanan yang menyatakan putus hubungan dengan Klungkung karena Dalem lupa dengan sumpah antara Arya Kenceng deng Sri kresna kepakisan.

5. Kami tidak berkeberatan ada yang mengaku sebagai keturunan Arya Kenceng, tapi mohon jangan kemudian mengkultuskan diri sendiri, dan mengangkat derajat sendiri, menghina leluhur kami serta menghubungkan cerita satu dengan yang lainnya, tanpa referensi yang jelas.

6. Dunia saat ini sangat maju, modern, tapi lucunya banyak orang yang semakin feodal, bicara dan perilakunya tidak sama, berbicara tentang kebaikan(agama) , perjuangan, kebersamaan, persatuan, tapi semuanya adalah ego sentris, tipikal perilaku Megalomania complex

7. Saya sangat tidak keberatan jika seseorang memakai gelar Benculuk Tegeh Kori Kepakisan , Raja wilatikta Bali atau gelar apapun juga sebesar besarnya , karena itu hak pribadinya, selama leluhur kami "Shri Arya Kenceng" tidak dikait kaitkan, apalagi hanya dipaka1 sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pengakuan dan gelar gelar tersohor lainnya.

Salam Hormat

Panji Astika
Puri Anom Tabanan


5.

Panji Astika mengatakan...
on 

wah saya sih tak peduli dg wedakarna..dlupas pemilu sya lumayan mendukung'a, tp klo d yg ngaku2 kturunan raja di bali saya tdk terlalu sreg....perlu diketahui juga bahwa besakih kalau tak salah pengayatan gunung agung, gn tongkir yg di empon oleh Sri maha kulya kul putih semeton sri gnijaya sebagai pemangku di pura itu, diempon oleh catur lawa (4 pondok seksi tugas, dukuh, pasek, pande, penyarikan) ,,, setelah kalah bali(sri asta asura ratna bumi banten dg maha patih kebo iwa), dalem kelungkung merubah fungsi sebagai tmpt roh suci yg telah meninggal melalui pedharman ,,, para arya majapahit,,,yg ada dibelakang catur lawa
kalau benar besakih pura'a majapahit atau yg merintis semestinya pedarmannya berada di muka bukan di belakang bangunan yg memang sudah ada...jadi besakih lebih dulu ada ketimbang kedatangan infasi majapahit ke bali...anda berpatokan dr apa membilang kalau itu pura majapahit..?????bisakah croscek dg data2 milik bali kuno (soroh dukuh, karang buncing, dsb)jangan mengangkat sejarah berpatokandr babad saja tnp ada bukti otentik'a....jaya kebo iwa...

gung bali mengatakan...
on 

SAYA HANYA MENGUTIP POSTING SAUDARA GUNG BALI DI ATAS SEBAGAI BERIKUT:

kalau benar besakih pura'a majapahit atau yg merintis semestinya pedarmannya berada di muka bukan di belakang bangunan yg memang sudah ada...jadi besakih lebih dulu ada ketimbang KEDATANGAN INFASI MAJAPAHIT KE BALI...anda berpatokan dr apa membilang kalau itu pura majapahit..?????bisakah croscek dg data2 milik bali kuno (soroh dukuh, karang buncing, dsb)jangan mengangkat sejarah BERPATOKAN DR BABAD SAJA tnp ada bukti otentik'a....jaya kebo iwa...

Ternyata, menurut sebagian orang Bali, Majapahit datang ke Bali adalah INVASI..... lihat posting di atas. Dan Sejarah hendaknya dibangun tidak sekedar dari cerita BABAD saja, tetapi dengan bukti otentik....

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

Ya benar,jangan sampai jin mengadu domba masyarakat bali,klo tentang satria piningit memang akan berjalan sendiri tanpa politik dan tak akan membawa nama leluhur,jangan leluhur diobrak abrik,satria piningit akan membawa nama raja dari sgala raja rudra cakrin

Anonim mengatakan...
on 

hahahahaha.. malang nian nasib majapahit masakini.... alih-laih ingin mengembalikan kejayaan masa lalu di masa kini dengan menonjolkan Bali sebagai budaya majaphit, eh.. ternyata sebagian orang bali menolak...


wkwkwkwkwkwkwk..

Salam dari:
Anonimous Keturunan Jawa Ngapak

Anonim mengatakan...
on 

kok musti arya weda karna???
ya ampun!!! kayak di bali nggak ada orang yang lebih baik aja!!!

Anonim mengatakan...
on 

Malah pelinggih semeru dan gnijaya paling belakang,,,setelah hyang wisesapura dan pelinggih ratu mas Majapahit...tau sejarah tapi tak mau lihat kenyataannya,,,Sira Mpu Kuturan Ingaran Mpu Rajakretha mahyunta anggawe parahyangan kabeh sane kagawa wit Majapahit kaunggahan ring Bali Kabeh...cukup jelas kan !?

Anonim mengatakan...
on 

Mari kita belajar bersama-sama hargai budaya kita sendiri !. Rahayu...

Kenyataan Kini mengatakan...
on 

Sabdopalon berkata tidak akan tinggal dijawa;dia bilang 500 tahun lalu pastilah sudah dari dulu pindah,ini kan aneh kok skrg baru kebali,ini ada yg ganjil

Anonim mengatakan...
on 

jgn biarkan kaum luar mengadu domba kita sesama hindu.....

Anonim mengatakan...
on 

hihihi..kog pada rameeee yoooo..sbg keturunan bangsawan jawa bali.. gek dah g cbr dengan bangkitnya majapahit kembali..:)..astungkara..

Anonim mengatakan...
on 

Untuk pengelola web dan pengikut2nya; sy doakan anda bahagia dg ilusi2, khayalan2 anda dalam web ini,,,, impian anda ttg majapahit, sangat menggelikan, seperti orang kecanduan narkoba... trus anda ngomel sana-sini mengumpat sebab2 majapahit hancur.. pdhl majapait itu kan nggak jelas kenyataannya. Borobudur dan Prambanan itu jejak sejarah yang jauuuuuuuuuuuuuuhhhh lebih nyata. Dan itu bukan dari majapahit kan? Saya mohon, dalam impian2 anda jangan ngajak anak2 anda ya.... kasihan, mereka punya masa depan, jangan di bawa2 ke masa lalu.

Untuk saudara2 di Bali, sy harap anda menjaga diri lebih baik, jangan sampai tenggelam tertelan gemerlap pariwisata... anak2 muda bali, adalah yang paling terdepan tergerus gaya hidup ala turis; sementara yang tua2 yang jungkir balik menjaga kemurnian budaya bali. Saat satu generasi tua di bali nanti berakhir (siapa yg bisa melawan kematian); tiba2 hanya anak muda yg sdh berbudaya turis yg tersisa.... Pada titik balik itu, Bali akan lenyap dalam sekejab. Semoaga kaum muda bali bisa mencegahnya.

Orang jawa,
nggak peduli majapahit, peduli bali

Anonim mengatakan...
on 

JANGAN PERCAYA ARYA WEDAKARNA.... DIA ITU PENIPU BESAR.. KAYAK TAHI KUDA... HALUS DI LUAR.. BUSUK DI DALAM

Anonim mengatakan...
on 

Arya Weda ??? manis di luar Busuk di dalam. Gak lama lagi pasti kena karma dia dari kebusukannya......

Anonim mengatakan...
on 

hadeeehhhh....

Anonim mengatakan...
on 

Wahai saudaraku semua,,,marilah kita renungkan sejenak<<<<
apakah pantas di perdebatkan,karena pada akhirnya semua akan menemui takdirnya hanya Hyang Widhi Wasa yg tau,,,
Kita hanya perlu menjadi org yg baik terhadap sesama,tdk pernah menyusahkan org lain,,,saya jamin bumi nusantara akan damai sejahtera,,,peace!

Salam,
Pencinta damai

Anonim mengatakan...
on 

Mank sunda bukan jawa? Bilang sunda, betawi semua juga jawa. Apa ada yang tahu pulau sunda? Semua tahunya jawa. Dunia internasional juga tahunya jawa. Yang bilang sunda gak mau jawa. Jawa dekil toh sunda juga jawa. Emanknya sunda bukan jawa. Ngakak.

Anonim mengatakan...
on 

Bukan dendam, tapi kasihan aja liat banyak orang gak mampu di pulau2 lain sedangkan bali lebih makmur dan tingkat kejahatan jauh lebih sedikit dari pulau2 yang bukan trah majapahit. Malah orang pada bilang bali pulau setan pulau berhala tapi kok banyak yang datang ke bali cari kerja bahkan menetap karena kesusahan di pulau sendiri dan gaji jauh lebih dikit di luar bali.

Anonim mengatakan...
on 

Arab lebih kasihan, gak ada budaya sama sekali. Setidaknya majapahit di bilang india gak apa, karena enggak seluruhnya pakai adat india. Tuh yang sekarang indonesia ramai2 duplikat ikut2 arab. Sungguh kasihan.... semuanya ikut dari rambut sampai telapak kaki.

Anonim mengatakan...
on 

mau sabdo palon kek, mau majapahit kek, mau siliwangi kek, kebanyakan kecap anda semua. dari pada ribut, kalian semua jadi satrio piningit aja. terus kerjasama lakukan yang terbaik buat Indonesia. gak usah cuma cerita ngalor-ngidul. dasar !!

Unknown mengatakan...
on 

Saya sepaham dengan pendapat anda

Tiagung mengatakan...
on 

Kerajaan Tabanan dahulunya sudah pernah diserang oleh kerajaan Buleleng, tetapi serangan itu dapat dipatahkan, karena adanya serangan tawon yang menyengat dan membuat prajurit2 Taruna Gowak andalan Buleleng kesakitan semua dan lari tunggang langgang. Jadi pendapat semeton yg mengatakan kerajaan Tabanan tidak pernah diserang itu tidak tepat.

Tiagung mengatakan...
on 

Saya sepaham dengan pendapat anda

Tiagung mengatakan...
on 

Posting Komentar

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.