BUDAYA MAJAPAHIT LESTARI DI JOGJAKARTA


KELUARGA BESAR PENDUKUNG BUDAYA SEPIRITUAL NUSANTARA ASLI / RELIGI DAN ADAT NUSANTARA ASLI

Keraton Suryodiningratan Jogyakarta masih eksis hingga saat ini. Perkumpulan ini awalnya adalah Perjuangan Rak'yat pedusunan dipimpin oleh Pangeran Suryodiningrat HB VII dari Keraton Jogyakarta, dengan Organisasinya Pakempalan Kawula Ngayogyakarta [PKN] tahun 1930, yang dijaman penjajahan Jepang menasional dengan nama Perkumpulan Rak'yat Jogjakarta [PRJ] tahun 1942, Kemudian 7 Oktober 1951 menjadi Partai GRINDA, yang memiliki Wakil di Parlemen dan Konstituante, serta DPRD maupun Eksekutif. Pada tahun 1960 menjadi Organisasi Karya GRINDA dan pada tahun1990 menjadi Organisasi Budaya GRINDA. Keluarga Besar ini Memfungsikan Teknologi dan Ngelmu Tradisional sebagai pelengkap Teknologi Canggih dan Ilmu Pengetahuan Modern untuk membangun kehidupan Bangsa Indonesia dan Dunia, Mengangkat Sepiritual Daerah, Warisan Asli Nenek Moyang Nusantara, yang menjadi Suksma/Roh Kebudayaan Daerah, sederajat dengan Agama. Menempatkan falsafah Pancasila untuk persatuan Bangsa,Memjunjung Budaya Mistik dengan pengertian Tanggungjawab manunggale Kawula lan Gusti.

    Berfalsafah Majapahit yang pernah berhasil menyatukan Nusantara, hal ini dibuktikan Bali yang melestarikan Adat Majapahit baru jatuh 1908 sedangkan lainnya terjajah 350 tahun. Kemerdekaan 17-8-1945 yang didasari Pancasila ciptaan Mpu Tantular dan diambil dari kitab Sutasoma. Perkumpulan ini diketuai Pfof. DR. RM KI Wisnuwardhana Suryadiningrat. Pada 15 Maret 2002 dikeluarkan SK No: 027/KPTS/III/2002 yang mengangkat Hyang Suryo Wilatikto sebagai Ketua IX Pelantikan disertai Tarian Naganya Barongsai di Alun Alun Suryodiningratan, Malamnya Terlihat Cakra bundar diatas Langit Suryodiningratan disaksikan Kawula yang hadir saat Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Turunnya Wahyu Mahkuto Cokro Tunggal [Katalog nya akan diterbitkan] ini terakhir Beliau Mendalang 40 hari kemudian dihari yang sama Jum'at Kliwon Prof. DR. RM Ki Wasnuwardhana Suryadiningrat Meninggal Dunia. Beliau mengangkat Hyang Suryo Wilatikto sebagai Ketua IX untuk mengurusi Kerabat Majapahit.

      Hal ini disebabkan melihat Kegigihan Hyang Suryo yang berabiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI berjuang melestarikan Budaya Leluhur Majapahit, yang juga di Jawa Timur/Majapahit di bantu RM. KI Tjokrohadiningrat Putra Jendral Pertama di Indonesia RM OERIPSOEMOHARDJO yang Pahlawan Kemerdekaan dan namanya diabadikan sebagai nama jalan di Surabaya dll. KI Tjokrohadiningrat yang tinggal di Blitar juga salah satu Ketua Sanggar Suryo Kencono/Wilatiktapura/Pura Majapahit Jawa Timur, yang juga sudah meninggal dan di Sarekan Makam Para Raja di Kuto Gede Jogjakarta. Untuk mengimbangi Ketua Fraksi PKB DPRD Mojokerto Nurhadi yang teman baik ketua GP ANSOR Trowulan Koirul Huda yang mendukung Karyono Menutup Pura Majapahit Trowulan Kelurga Besar Jogja membuat Partai Budaya Bangsa Nusantara yang sudah terdaptar di Jawa Timur. ini diungkap karena sudah masa lalu, tidak diteruskan karena Nurhadi, Huda tentunya sudah Lengser, bahkan Camat yang nutup tewas. Sewaktu Pura Majapahit gawat akan di serbu dan Pihak KORAMIL waktu itu memberi Informasi kepada KEPALA MAHKAMAH MILITER III/12 yang datang ke Trowulan bahwa ada Oknum Partai bahkan Anggota DPRD Mojokerto ikut menjadi Dalang Penyerbuan Pura Majapahit, maka Para Kerabat Majapahit mengambil tindakan juga untuk menangkal, dari segi Partai dan segi Hukum ditangani Team Pembela Hukum dari UNTAG.

       Juga ditambahkan dari laporan Para Kiyai khawatir 1 - 2 tahun Trowulan akan jadi Hindu semua. Padahal Pura Majapahit tidak menyebarkan Agama tapi Budaya Majapahit yang dianut mestinya Orang Indonesia sebab dasar Negara Pancasila diambil dari Falsafah/Kitab Majapahit. Apapun Agamanya karena tinggal di Indonesia bukan Arab harusnya menghormati budaya negara yang ditumpanginya bukan membawa peraturan Negri Arab Padang Pasir, Tapi Banyak Pejabat Tidak ngerti Tugasnya semua ingin jadi Bawahan Mantri Agama Islam. Padahal ada Mentri Kesehatan, Budaya, Polkam dll. Mudah-Mudah an Kedepan makin maju dan Propesional, Para Mentri ahli sesuai bidangnya dan sekali lagi Propesional. Ingat HAM, UU Minoritas,jangan Ngenyek Minoritas, padahal biar Kelompok kecil Tapi Pinter dan ngerti kan lebih baik dari sekumpulan besar orang Tolol yang bisanya tulisan, bahasa, ilmu Arab Bikin Google ndak bisa lagi,

       Gembar Gembor Anti Amerika lalu nulisnya di GOOGLE Amerika kok ndak malu ya? Terus terang Indonesia kena Budaya arab malah memalukan, tinggal di bawah jembatan di arab, cinta arab, babu banyak pulang mati diperkosa, Ali Orang Arab ditangkap membiayai Teroris bikin kacau Indonesia, sak goblog goblog nya orang mestinya sadar bokya Mbela Tanah Air sendiri yang subur makmur sembarang tumbuh, timbang bela tanah gersang yang sumur sak negara cuman satu Air Zam Zam, kita punya Air Terjun, sungai, Danau, hutan, lha kalau semua ini dihancurkan Leluhur karena Penghuninya tidak cinta Bagaimana? contoh Lumpur Sidorjo Kelak seperti Arab sejauh mata memandang Pasir, baca lagi Sabda Palon tema hari ini "Lindu pengpitu sedino" cari sendiri ayat nya. Kasunyatan hargailah kitab Sendiri untuk Warning bangsa sendiri bukan untuk Arab, di arab tidak ada Gunung Merapi tidak bisa Tsunami yang bisa Badai Pasir, Banjir Pasir, Longsor Pasir. disini? lihat TV di Sumatra orang berlarian takut Banjir Bandang bukan banjir pasir. Cerita ini diungkap untuk penghormatan kepada Romo Prof. DR. KI Wisnuwardhana Suryadiningrat Atas perjuangan Beliau di Bidang Budaya hingga akhir hayat Beliau tetap berjuang dan Beliau Masih Ketua Umum Partai Budaya Bangsa Nusantara, biarpun para Kawula mengangkat Hyang Surya tapi tetap ini menjadi Kenangan dan tercatat dalam sejarah Jogja segala Perjuangan Beliau sebagai Dalang Jati Kondobuwono Bayu Kusumo Empu Bekso.


Dan biarpun Partai tidak diaktifkan tapi biarlah menjadi kenangan Masyarakat akan perjuangan Rak'yat Jogja. Semoga Sih Ggusti Moho Suci maringi Urip Langgeng Ring Kamoksan. Perlu dijelaskan bahwa Para pemain Film Tutur Tinular adalah Putra Putri/Para Kawula Suryodiningratan, dan Beliau sebagai Pemeran tokoh Angling Darmo.Dokumen akan diabadikan di Puri Gading dimana Pemuda, Pemudi mengenakan Pakaian Majapahit sewaktu Pelantikan Hyang Suryo sebagai Ketua IX dan mengadakan Tarian Majapahit [Foto] bila perlu akan Meminta Dokumen VCD TVRI Jogya [nyoting/wawancara acara waktu itu] untuk melengkapi Kenangan Romo Prof. DR. Ki Wisnuwardhana Suryadiningrat Tercinta.

MEMBANGUN & KRITIK DENGAN JELAS

Comments megaburan Pro dan Kontra akan tetap Diterbitkan BEBAS

0 Suara Gemuruh to “BUDAYA MAJAPAHIT LESTARI DI JOGJAKARTA”


Posting Komentar

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan !,
tapi blog ini bukan promosi jualan, juga jangan salah paham,
baca dulu dan renungkan, lihat kasunyatan, sadar kenyataan.
Semoga berbahagia hari ini. Bersatulah bangsaku melawan dajjal yang meneror untuk memaksakan kehendaknya dengan kekerasan !.